
NUSANEWS - Parlemen sangat menantikan nota pengantar APBN yang akan disampaikan presiden Jokowi pada agenda pidato kenegaraan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Jokowi sedianya akan menyampaikan beberapa poin strategis terkait APBN.
Sentimen menurunnya nilai tukar rupiah mungkin jadi poin yang akan disampaikan di hadapan anggota parlemen.
Rupiah anjlok tengah menjadi perbincangan akhir-akhir ini, sebagian pihak khawatir dengan nilai rupiah terhadap dolar AS yang bisa berujung krisis ekonomi.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diketahui sudah mencapai titik Rp 14.600-an di pekan ini.
Salah satu yang akan membuat dolar AS melemah terhadap rupiah bisa dengan menekan impor, terutama terhadap bahan baku untuk industri dalam negeri.
Kontraprodutif sekali dengan sikap menteri ekonomi Jokowi, dengan santainya mereka menganggap rupiah tak akan apa-apa, padahal sudah jelas efek anjloknya rupiah di depan mata.
"Segala sesuai itu masih bisa naik dulu atau turun lagi," kata Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, beberapa waktu silam.
Selain itu, Jokowi dimungkinkan akan menyampaikan hasil kerjanya khususnya bidang infrastruktur. Nilai ini akan selalu ditonjolkan pemerintahan Jokowi.
Kemudian Jokowi akan sampaikan target pertumbuhan ekonomi.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Paripurna MPR RI pukul 09.00 WIB.
Selain itu, Presiden Jokowi juga akan menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang bersama DPR RI dan DPD RI pukul 10.45 WIB.
Terakhir, kepala negara akan menyampaikan nota keuangan untuk anggaran pendapatan dan belanja negara dalam sidang RAPBN bersama DPR RI pukul 14.00 WIB. [jto]
SUMBER