logo
×

Rabu, 01 Agustus 2018

Pilpres 2019 Bukan Pertandingan Ulang Tinju Antara Jokowi Lawan Prabowo Subianto

Pilpres 2019 Bukan Pertandingan Ulang Tinju Antara Jokowi Lawan Prabowo Subianto

NUSANEWS - BARISAN penggugat Presidential Threshold (PT) 20 persen menjadi o persen yang dimotori oleh Effendi Gazali di satu pihak dan pihak lainnya dimotori oleh Rocky Gerung dan kawan-kawan (dkk) menjelaskan, gugatan mereka akan dikabulkan hakim konstitusi.

"Salah satu gugatan di pihak kami atau di pihak Pak Rocky Gerung akan dikabulkan artinya, semua parpol akan mengusung pasangan capres," katanya dalam acara yang disiarkan langsung di Indonesia Lawyers Club, Selasa (31/7/2018) malam.

Dalam diskusi yang dihadiri banyak petinggi parpol itu, Effendi menjelaskan dasar ulasannya.

"Jadi, nanti semua parpol yang sudah berkoalisi dengan Pak Jokowi jangan mengubah dukungannya," katanya.

Alasannya gugatan itu dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK), menurut Effendi Gazali, dengan diprosesnya gugatan oleh MK dalam kasus Jusuf Kalla, yang diusung oleh Perindo.

"Padahal, Perindo jelas bukan peserta Pemilu 2014, mereka tidak punya legal standing, maka dengan diprosesnya sidang itu, otomatis, kami menang, jadi pengajuan pasangan capres dan cawapres adalah nol persen," katanya.

Effendi Gazali menjelaskan, salah satu dasarnya adalah terkait dengan kenyataan bahwa seharusnya 2019 jangan hanya menjadi seperti pertandingan tinju.

"Mahkamah Konstitusi (MK) bersidang dan harus diputus menjelang 4 Agustus 2019 atau sebelum 10 Agustus 2019," katanya.

Effendi Gazali menjelaskan, pihaknya optimis karena salah satu akan dikabulkan.

Di antaranya dengan dilakukannya sidang yang diajukan oleh Perindo berturut-turut, maka otomatis penggugat PT 20 persen menang.

"Banyak kalangan yang mulai sedih, mulai takut karena ada gerakan coblos samping, kenapa rematch, kenapa tinju terus," katanya.

Fenomena coblos samping akan mencuat jika hanya rematch antara Jokowi dan Prabowo.

"Dapat berapa itu nanti coblos samping, yang tidak mau ini terjadi," katanya.

Karena itu, menurut Effendi Gazali, jangan sampai coblos samping menang dengan tidak adanya PT 20 persen karena gugatan dikabulkan.

Sidang perbaikan, kata Effendi Gazali, sudah dilakukan.

Dengan demikian, 2019 tidak lagi hanya ibarat pertandingan ulang tinju antara Jokowi dan Prabowo Subianto.

Dengan dikabulkannya gugatan itu, semua parpol boleh mengajukan.

Selengkapnya dapat disimak dalam video diskusi ILC.



Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menyangkal.

"Dalam pembahasan UU, 4 parpol menolak, kami minta PT nol persen," katanya.

Menurut Effendi Gazali, sebenarnya kubu Fadli Zon juga saat berkuasa membuat aturan yang menerapkan kekuasaan.

"Biasanya, kalau berkuasa main dengan aturan, MD3 main-main," katanya menunjuk salah satu produk yang dihasilkan kubu Fadli Zon dkk saat masih berkoalisi dengan Partai Golkar dan akhirnya pemenang pemilu pun tidak bisa menjadi pimpinan DPR.

Sementara itu, Ustadz Abdul Somad (UAS) kini semakin sering disebut-sebut sebagai bakal calon Wakil Presiden (Cawapres).

Ustadz Abdul Somad (UAS) menjadi satu dari dua nama yang direkomendasikan para ulama setelah melakukan ijtima di Jakarta Minggu (29/7/2018).

Abdul Somad dinilai oleh para ulama memiliki kemampuan dan diterima umat untuk mendampingi Prabowo Subianto yang direkomendasikan ulama untuk menjadi bakal calon Presiden.

Dukungan terhadap UAS menjadi bakal Cawapres Prabowo datang antara lain dari alumni Al Azhar.

Hafidin Achmad Luthfie yang mengaku sebagai alumni Al Azhar Mesir dalam sebuah tulisannya menyebutkan, UAS sangat pas mendampingi Prabowo karena sejumlah alasan.

"Tapi, yang cukup penting saya sampaikan adalah masalah popularitas, kemampuan komunikasi dahsyat bawaan lahir, bisa diterima kalangan syafiiyyun (muslim tradisional) yang menjadi mayoritas umat Islam di Indonesia serta kalangan nasionalis yang phobia dengan Islam," tulis Hafidin seperti dimuat di portal-islam.id.

Kali ini dukungan terhadap Ustadz (Ustaz) Abdul Somad menjadi bakal Cawapres mendampingi Prabowo Subianto disampaikan KH Arifin Ilham.

Melalui akun media sosialnya, Arifin Ilham sampai membuat video khusus berisi rekaman suaranya untuk mendukung Abdul Somad jadi Cawapres.

Arifin Ilham mengajak Ustadz Abdul Somad (UAS) untuk mencontoh perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Nabi.

"Assalamualaikum wr wb. Abangku yang kucintai karena Allah. Saatnya bang, mencontoh perjuangan rasulullah dan para sahabat," ujar Arifin Ilham dalam rekaman yang dia bagikan sekitar 3 jam lalu lewat akun instagramnya.

Menurut Arifin Ilham, Nabi Muhammad dan para sahabat berhasil menjadi umaro (pemimpin pemerintahan) dan ulama sekaligus.

Arifin Ilham juga mengingatkan Ustadz Abdul Somad (UAS) untuk menghargai perjuangan para ulama yang telah melakukan istikharah,

Salat Istikharah adalah salat sunah atau salah khusus yang dilakukan umat Islam untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT ketika akan mengambil sebuah keputusan dari beberapa alternatif keputusan.

"Hargai bang, istikharah, musyawarah dan ijtima ulama. Bukan hanya umat tapi alam negeri ini. Semua mengalami krisis yang luar biasa," ujar Arifin Ilham.

Bahkan, jauh sebelum para ulama mengambil sebuah keputusan terkait dukungan terhadap UAS, Arifin Ilham mengaku sudah melakukan Salat Istikharah dan hasilnya sama seperti yang diputuskan para ulama.

"Arifin yakin. istikharah arifin bahkan sebelum ijtima ulama, arifin sudah sampaikan kepada ulama-ulama. agar abang menjadi pemimpin negeri ini," ujarnya.

Arifin menambahkan, "Arifin sepenuh hati mendukung abang. Insya Allah. Saatnya negeri ini dipimpin oleh hamba-hamba yang saleh."

Video Arifin Ilham itu diunggah di akun instagramnya.

Arifin menulis status sebagai berikut @kh_m_arifin_ilhamAssalaamu alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuhu.
SubhanAllah suara hati cinta karena Allah seorang anak bangsa untuk gurunya, sahabatnya, abangnya, teman seperjuangannya untuk keberkahan negeri tercinta ini.

Allahumma ya Allah berkahi negeri kami Indonesia dg ketakwaan para pemimpin dan rakyatnya, aamiin.

InsyaAllah kembali Tawshiyah Zikir Akbar pada Ahad 23 Dzulqodah / 5 Agustus mulai 07 00 dan dilanjutkan 13 00 - 15 00 siaran langsung Damai Indonesiaku TV ONE di mesjid Az Zikra Sentul Bogor.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: