
NUSANEWS - Korban gempa Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) masih bertahan di pengungsian di depan kantor wali kota. Mereka membangun tenda-tenda darurat, tetapi agak waswas karena penerangan minim.
Dari pantauan detikcom, Minggu (30/9/2018), para pengungsi itu tampak berbaring di atas alas di bawah tenda darurat. Mereka bertahan meski kondisi di pengungsian cukup memprihatinkan.
"Belum ada listrik. Genset juga tidak ada," ucap seorang warga yang mengungsi bernama Wahyudin.

Sebagian pengungsi lainnya menggunakan lilin sebagai penerangan. Sedangkan, pengungsi lainnya tampak mengumpulkan kayu-kayu serta sampah di sekitar lapangan untuk dibakar menjadi api unggun.
"Ya mau bagaimana, kita tidak mau gelap-gelapan. Kalau tunggu listrik atau genset, mau sampai kapan kita tunggu," ujarnya.

Terlepas dari itu, mereka tetap berharap bantuan genset segera datang. Mereka khawatir penerangan dari api bisa menyebabkan kebakaran.
"Kalau tenda terbakar misalnya. Ini tenda banyak yang cuma terpal. Anak-anak juga banyak, semoga cepatlah ada genset di sini," tuturnya.