
NUSANEWS - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari bicara soal kelemahan Joko Widodo (Jokowi) di kalangan milenial. Menurutnya, Jokowi belum berhasil menggaet simpati milenial dari kalangan Islam.
"Jaringan Pak Jokowi masih lemah di kalangan Islam. Kelemahan Pak Jokowi itu kalangan Islam modernis, wabilkhususon Islam modernis milenial," kata Qodari.
Qodari mengatakan hal itu dalam diskusi bertajuk 'Pilpres 2019, ke Mana Arah Pemilih Milenial?' yang digelar di restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).
Namun, apabila dilihat secara media, Qodari menyebut Jokowi masih unggul dari capres Prabowo Subianto. Keunggulan itu dengan melihat jumlah followers Jokowi di Twitter dan Instagram.
"Followers Twitter Jokowi 10 juta, Prabowo 3 juta. Untuk wakil, Sandi Uno 1 juta, Ma'ruf Amin cuma 8 ribu. Tapi saya nggak bisa pastikan itu akun Ma'ruf. Walaupun begitu, ini mengindikasikan Jokowi unggul terhadap Prabowo, Sandi unggul terhadap Ma'ruf," papar Qodari.
"Instagram, Jokowi 12,1 juta, Prabowo 1,6 juta. Sandi 2 juta, Ma'ruf Amin 4 ribu. Jadi, jomplang sekali. Jadi, kalau lihat ini, presiden siapa yang lebih milenial? Jokowi, kalau cawapres Sandi," imbuhnya.
Sementara itu, menurut pengamat politik UIN Jakarta Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, generasi milenial biasanya memiliki pemikiran yang lebih terbuka, misalnya soal agama. Jika bicara soal agama, ia melihat Jokowi lebih mendapatkan keuntungan karena Jokowi dianggap lebih toleran.
"Yang kedua bahwa rata-rata milenial open minded, lebih toleran. Dalam konteks ini generasi milenial akan ke Jokowi," terang Adi.
SUMBER