
NUSANEWS - Mantan Menteri Koordinator Ekonomi Kwik Kian Gie, buka-bukaan soal marahnya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terhadap kader partai itu.
"Megawati marah terhadap tim PDIP. Dia tanya mengapa PDIP tidak pernah mengajak diskusi saya," kata Kwik saat ditemui di rumah pemenangan Prabowo - Sandiaga Uno di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu malam, 26 September 2018.
Pernyataan itu dilontarkan Kwik Kian Gie menanggapi isu kedekatannya dengan Prabowo dan Sandiaga. Santer kabar Kwik merapat ke kubu calon presiden nomor urut 02 itu, padahal ia adalah kader PDIP.
Kwik pun menjelaskan bukunya seolah-olah tak dilirik PDIP. Padahal ia sudah menulis sejak 2004. Kwik menulis panduan ekonomi untuk para presiden yang menjabat. Judul bukunya ialah Platform Presiden.
Mantan Kepala Bappenas itu mengatakan dekat dengan Prabowo sejak capres itu membaca buku-bukunya sejak dulu hinga kini.
Buku Kwik ditulis pada era Megawati dan rilis pada 2004. Namun ia mengaku tak memperoleh perhatian dari siapa pun.
"Kemudian di tahun 2009 saya menulis lagi, jadi sesuai kondisi 2009, tidak mendapat perhatian juga," ujarnya.
Lalu, pada 2019, ia kembali mencorat-coret kerangka tulisan untuk menulis buku dengan konten serupa. Tak terduga, ternyata Prabowo memanggilnya. Dia pun diajak diskui oleh Prabowo. Namun, Kwik mengaku waktu diskusi mereka tak cuma bisa sekali. "Kalau begitu kan praktis sudah menjadi penasihat Pak Prabowo," ujarnya.
Kini Kwik Kian Gie memang diklaim sebagai penasihat ekomi pribadi Prabowo dan Sandiaga. Ia banyak memberikan padangan soal ekonomi yang berdaulat dengan mendorong pemerintah menaikkan kuota ekspor.
SUMBER