
NUSANEWS - Ustadz Abdul Somad pernah santer menjadi kandidat wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Saat itu UAS diusulkan Ijtima Ulama.
Namun UAS menolak. Ia mengaku ingin fokus berdakwah dan mengajar.
Alhasil, Prabowo akhirnya memilih Sandiaga Uno sebagai pendampingnya.
Di satu sisi, tak sedikit pendukung UAS yang merasa kecewa.
Namun kali ini UAS kembali meyakinkan publik jika keputusannya itu benar.
Dalam unggahannya di instagram Jum'at (14/9/2018), UAS mengutip kembali obrolannya dengan seorang ulama, Syaikh Umar Rokan Hulu.
Dalam foto tersebut UAS dan Syekh Umar tampak berbincang santai.
UAS seolah-olah meminta izin kepada Syekh untuk menjadi Wakil Presiden.
Lalu apa jawaban Syekh Umar? Berikut obrolannya:
Ustadz Somad: "Yah, cemano kalau aku jadi Wakil Presiden?"
Syaikh Umar: "Tak usahla"
Ustadz Somad: "Boleh awak ke Istana"
Syaikh Umar: "Ananda lobih mahal daripado Istana tu lai"
Komentar netizen:
masitoh5918@fadhly_keima mantap bener... kata2 Syeikh Umar : Ananda lebih mahal daripada istana itu lagi, itulah penghargaan unt ulama kita, mengibaratkan ulama selayaknya bumi dijunjung dan langit di belah...subhanallah.
novriadideddyKlo ALLAH berkehendak ada saatnya nanti ustadz ke istana,saya yakin itu INSHAA ALLAH,d ustadz tdk bs lg menolaknya krn ALLAH sdh menentukannya d umat menghendakinya krn umat saat itu betul2 ingin punya pemimpin amanah krn situasi d kondisi saat itu,saran saya yg dhoif ini,siapapun nanti yg menang dlm pemilu 2019 nanti,jabatan apapun yg d tawarkan ama ustadz baik itu menteri agama atau jabatan yg lain JGN d terima yaa ustadz krn jabatan itu yg akan membuat nanti umat akan berpaling dr ustadz.
sri.kemalaSuka saya sama dialognya, ya ustad ulama itu lebih mahal dari istana, ilmunya merupakan cahaya bagi kami umat, para ulama adalah matahari bagi kami, karena akan menerangi jalan kami umat.
Popularitas Ustaz Abdul Somad (UAS) kian melambung khususnya sepanjang satu tahun terakhir.
Bukan saja karena perjalanannya dakwah ke seluruh penjuru negeri, namun konsistensi sang Ustaz fokus di bidang agama menjadikannya semakin dicintai segenap umat.
UAS yang sangat populer sempat menjadi bahan pertimbangan partai politik untuk mengusulkannya sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Tak seperti pemburu jabatan, dengan tegas UAS menolak.
Seperti diketahui, Forum Ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) merekomendasikan dua nama untuk dijadikan bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Mereka adalah ulama kondang Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al-Jufri.
"Peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan Prabowo Subianto-Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," ujar Ketua Umum GNPF, Yusuf Martak,dikutip dari Tribunnews.
Di masa-masa injury time, Prabowo Subianto dan partai pendukung memutuskan memilih Sandiaga Uno.
Ada juga yang mendorong dia menjadi tim sukses satu di antara kandidat menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, juga ia tolak.
Lantas ke mana arah politik Ustaz Abdul Somad (UAS) terutama dalam Pilpres tahun depan?
Menilik sebuah video yang di-posting di akun Twitter @UstadzAbdulSomad, sepertinya pertanyaan itu terjawab sudah.
Video tersebut dipublish 25 Agustus 2018 dengan disertai satu kalimat pendek, "Umat harus cerdas."
Umat harus cerdas.pic.twitter.com/CJeAH9HDYT— Ustadz Abdul Somad (@UstazSomad) 25 Agustus 2018
SUMBER