logo
×

Selasa, 04 September 2018

Politisi Gerindra ini akan jadikan Tangsel pusat milenial Banten

Politisi Gerindra ini akan jadikan Tangsel pusat milenial Banten

NUSANEWS - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi memberikan penghargaan kepada Tangerang Selatan sebagai salah satu kota atau kabupaten sebagai 'Kota Layak Pemuda', tahun 2017 lalu. Ketua Komisi II DPRD Kota Tangsel Periode 2018-2019 Bidang Kesejahteraan Rakyat, Ahmad Syawqi mengatakan pihaknya ingin menjadikan Tangsel sebagai kota para milenial.

Dia memaparkan beberapa poin. Pertama, harus ada keberpihakan pemerintah terhadap pembangunan manusia. Dia menyebut, pembangunan manusia secara nasional atau dunia, diperkirakan akan mendapatkan bonus demografi tahun 2030.

"Di Provinsi Banten, khususnya Tangsel, dari usia produktif anak-anak muda, paling tinggi presentase BPS pusat tahun 2016, mencapai 64 persen dari total populasi 1 juta lebih di Tangsel. Maka itu, harus ada keberpihakan pemerintah dan ada regulasi. Dari regulasi itu, bagaimana membangun SDM agar anak-anak mudanya lebih terarah. Kadang kita sering dengar sustainable purpose, sementara dalam penerapannya masih dirasa kurang di sana-sini," ujar politisi Partai Gerindra ini saat dihubungi, Senin (3/9).

Kedua, kata Ketua DPD KNPI Tangsel periode 2016-2019 ini, mendorong kewirausahawan pemuda. Setelah regulasi, lanjutnya, anak-anak muda didorong, apakah ingin punya usaha, bentuk kepeloporan, kepemimpinan, dimana hal itu masuk program pemkot dan kabupaten.

Dia mengakui, persoalan regulasi harus didorong dari sisi legislatif. Sebelumnya, lanjut dia, pihaknya sudah menginisiasi para anggota dari KNPI Tangsel. Di pertemuan bersama KNPI tersebut, ia ingin Tangsel harus dapat mendorong anak mudanya dan sinergi dengan Pemkot.

"Banyak yang mau menjadi entrepreneur tapi kesulitan bantuan modal. Ke depan, kami enggak terlalu banyak mendorong dengan memberi ikan tapi kail. Paling tidak ada stimulan. Bukan bantuan terus-menerus tapi mereka didorong sebagai usahawan," imbuhnya.

Syawqi sudah mendata komponen anak-anak muda di Tangsel sebanyak 7 kecamatan. Misalnya, kata Syawqi, di Kecamatan Pamulang dan Ciputat, kebanyakan asal anak-anak muda tersebut dari sektor mana saja.

"Apakah dari profesional muda atau komunitas kreatif? Kami data potensinya. Kami bangun dari top -down hingga bottom-up. Untuk bottom-up, kemauan mereka apa, sih. Yang membedakan SDM anak muda dengan yang di bawah itu adalah punya banyak kemauan dan opsi. Kami menyesuaikan dalam hal regulasi dan persiapan program kegiatan untuk mereka," ungkap pria 32 tahun ini.

Ketua Bidang Pemuda dan Kaderisasi Partai Gerindra DPC Tangsel ini, mengimbau, jangan sampai pemerintah melaksanakan kegiatan yang anak mudanya tak tertarik. "Mereka dilatih, misalnya kegiatan konvensional. Sedangkan di nasional, punya revolusi digital. Kita enggak bisa lepas dari demografis dan sektor pendidikan. Sebab, anak-anak muda Tangsel, indeks pembangunan manusianya paling tinggi se-Provinsi Banten. Rata-rata sudah lulus kuliah dan melek politik," ungkapnya.

Inilah pentingnya anak muda. Diketahui, Kota Tangsel, dikenal sebagai kota perdagangan dan jasa. Pendapataan asli daerah, kata Syawqi, diperoleh dari sektor perhotelan dan restoran atau rumah makan. Terutama kuliner.

Selain program kepemudaan, kata Syawqi, juga menyoroti persoalan sistem zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB). Sistem ini, diketahui, memicu kekacauan di sejumlah daerah. Tak terkecuali di wilayah daerah pemilihan (dapil) Syawqi di Pamulang.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: