
NUSANEWS - Presenter Najwa Shihab mengunggah video untuk membongkar pesta narkoba yang terjadi di penjara.
Hal ini diungkapkan Najwa Shihab melalui akun Instagramnya, @najwashihab, Rabu (12/9/2018).
Melalui keterangan video yang diunggah, Najwa Shihab akan membahasnya dalam acara 'Mata Najwa' Rabu (12/9/2018) malam.
Dalam video yang diunggah, pesta narkoba itu terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Jakarta.
Tampak seorang napi membocorkan keseharian mereka di Lapas Salemba.
Napi yang sengaja disamarkan wajah dan suaranya itu mengatakan jika narkoba di rumah tahanan (rutan) itu tidak pernah habis.
Sebelumnya, Najwa Shihab juga mengunggah video serupa.
"Ada ruang khusus di blok C dan S.
Ada musik dugemnya di blok C.
Ribuan orang yang pakai hampir setiap hari.
Seratus ribu rupiah bisa dapat lebih banyak barang daripada di luar. .
Itu sebagian pengakuan eksklusif yang didapatkan Tim Narasi TV dari mantan napi tentang pesta narkoba di penjara Salemba. .
Tim Narasi juga mendapatkan rekaman visual pesta narkoba di ruang khusus di penjara Salemba.
Lengkapnya di www.narasi.tv," tulis Najwa melalui caption.
Dalam video yang diunggah oleh Najwa Shihab itu, seorang napi membocorkan keseharian mereka di Rutan Salemba.
Menurutnya selalu ada oknum yang memasok narkoba ke dalam rutan.
"Banyak banget, kiriman orang, ribuan orang yang memakai narkoba, barang gak ada habis-habisnya, karena ada pemasok," ujar napi tersebut.
Napi tersebut juga memberi keterangan bahwa alat-alat untuk menghisap narkoba sudah disediakan di dalam lapas.
Mereka bisa memakai barang haram tersebut di kamar masing-masing atau pesta bersama-sama di ruangan khusus.
"Memakainya di kamar, barang dan alat sudah disediakan," tutur napi tersebut.
Bukan cuma itu, di ruang khusus ada musik dugem yang disedikan pihak rutan.
"Ada musik, dugem-dugem juga ada di situ," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas BNN, Kombes Sulistiandriatmoko mengatakan jika penyebab pesta narkoba di penjara itu disebabkan warga binaan itu mendapat kesempatan berkomunikasi.
"Penyebab utamanya adalah karena warga binaan itu yang menjadi pengendali jaringan sindikat karena dia mendapatkan kesempatan komunikasi," katanya seperti dikutip dari tayangan Narasi TV yang diunggah di YouTube, Jumat (7/9/2018),
"Kalau itu ada 'oknum' penjaga yang membantu itu yang harusnya diawasi," jelas dia menambahkan.
Sementara itu, Kadiv PAS Provinsi DKI Jakarta, Arpan menuturkan dari 9 lapas se-DKI Jakarta ada sebanyak 17.500 napi.
"72 persen di antaranya kasus narkoba. Jadi itulah pencerminannya kenapa lapas dan rutan ini miniatur kehidupan masyarakat di luar," ucap dia.
Simak video selengkapnya di bawah ini.
SUMBER