
NUSANEWS - Penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, masih jadi tanda tanya. Misteri ini juga menjadi pembahasan di dunia penerbangan internasional.
Pakar penerbangan asal Inggris, Alastair Rosenschein, telah melihat data penerbangan Lion Air JT 610 yang terlacak lewat FlightRadar24 sebelum akhirnya jatuh. Rosenschein melihat ada perubahan drastis dari ketinggian pesawat.
"Sepertinya ada masalah pada kontrol," kata Rosenschein dalam wawancara dengan CNN International seperti dilansir CNN, Selasa (30/10/2018).
Dia menegaskan hal ini masih berupa spekulasi karena black box pesawat belum ditemukan. Dari black box tersebut, apa yang terjadi pada pesawat sebelum jatuh bisa terungkap.
![]() |
Barang-barang penumpang Lion Air JT 610 yang ditemukan (Pradita Utama/detikcom) |
Rosenschein menduga penyebab jatuhnya Lion Air JT 610 bukan cuaca maupun human error, dalam hal ini pilot. Dia menduga ada masalah mekanis pada pesawat.
"Di titik ini, semacam kegagalan mekanis adalah kemungkinan (penyebab) paling besar. Tapi ini murni masih dugaan," ucap mantan pilot British Airways ini.
Dia berbicara tentang pentingnya black box ditemukan secepatnya. Penemuan black box bisa berdampak pada pesawat Boeing 737 MAX 8 lain di dunia. Seperti diketahui, pesawat yang jatuh tersebut masih baru.
"Apa yang terjadi di sini (Lion Air JT 610) mungkin dapat mempengaruhi model pesawat terbang yang sama di negara lain," ungkap Rosenschein.
![]() |
Keluarga penumpang Lion Air JT 610 (Grandyos Zafna/detikcom) |
Sebelumnya diberitakan, Lion Air menyebut pesawat yang jatuh tersebut merupakan buatan 2018 dan baru dioperasikan sejak Agustus 2018. Lion Air mengakui pesawat yang sama sempat bermasalah sebelum terbang di Denpasar semalam sebelumnya, kemudian sudah bisa diatasi sebelum terbang. Lion Air juga menyatakan pesawat laik terbang.