
NUSANEWS - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan foto cuplikan layar (screenshot) surat elektronik (email) berjudul 'Skenario Coklat1' yang beredar di media sosial adalah hoaks alias bohong.
Dia meminta pihak kepolisian segera menangkap pemilik akun media sosial yang telah menyebarkan cuplikan layar hoaks tersebut.
"Sudah saya bilang, hoaks dan fitnah itu. Maka saya desak polisi tangkap segera, ungkap siapa yang melakukan itu," kata Dahnil kepada CNNIndonesia.com, Selasa (30/10).
Sebuah foto cuplikan layar surat elektronik berjudul 'Skenario Coklat1' beredar di media sosial Twitter pada Jumat (25/10), usai diunggah akun @Twitajaib.
Cuplikan layar itu menyebut nama Dahnil yang diduga mengirimkan surat elektronik kepada politikus PAN Hanafi Rais untuk menginformasikan sebuah skenario yang disebut berkode 'Coklat1'.
"Ini foto dari hasil kerja anak tim Cyber Tauhid untuk skenario Coklat 1. Cukup bagus saya kira hasilnya tidak ada lagi yang perlu diedit, tinggal sebar saja dengan tim medsos kita," demikian isi cuplikan layar surat elektronik yang diunggah @Twitajaib.
Adapun foto yang ada di cuplikan layar surat elektronik itu berisi sepucuk surat dengan kop KPK yang berisi pemanggilan terhadap Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai tersangka dalam kasus korupsi. Namun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya sudah membantah perihal surat ini.
Dahnil mengatakan akun media sosial yang menyebarkan cuplikan layar surat elektronik itu tidak jelas. Bahkan, Dahnil menyebut akun itu palsu dengan alamat surat elektronik yang juga palsu.
"Orang yang buat itu akun palsu, bikin email palsu," ucapnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu pun mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap pemilik akun tersebut.
Selain telah menyebar hoaks, Dahnil juga menilai pemilik akun telah memfitnah dirinya bersama sejumlah pihak, mulai dari anggota DPR Hanafi Rais, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, hingga KPK.
Dahnil berpendapat, polisi dapat bergerak dengan cepat untuk mengungkap dan menangkap pelaku.
"Polisi bisa menangkap langsung pelaku itu. Di sana yang difitnah saya, Hanafi, Kapolri, dan KPK. Sebenarnya mudah polisi tangkap, apalagi orang yang buat akun palsu begitu," katanya.
SUMBER