
NUSANEWS - Partai Demokrat tak menampik bahwa inisiatif penyelenggaraan pertemuan Tahunan International Monetary Fund World Bank (IMF-WB) 2018 di Nusa Dua, Bali berasal dari Susilo Bambang Yudhoyono, yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat. Namun, Partai Demokrat meminta agar pemerintah tidak boros mengeluarkan uang untuk acara ini.
Partai Demokrat ingin pemerintah untuk berhemat di tengah bencana alam yang sedang menerjang Sulawesi Tengah. Hal itu disampaikan oleh Wasekjen Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin kepada kumparan, Minggu (8/10).
"Ini event bagus. Kami setuju acaranya dan memang sejak lama direncanakan. Tetapi anggarankan pemerintah sekarang yang tetapkan. Bukan domain kami," kata Didi Irawadi Syamsuddin.
"Jadi anggaran sepenuhnya pemerintah sekarang yang putuskan. Kami cuma ingatkan untuk bisa hemat, jangan boros tidak perlu," lanjut dia.

Karena Didi menilai anggaran untuk IMF-WB ini kelewat mahal.
"Saya sebagai anggota DPR tentu wajib ingatkan manakala kelewat mahal begini. Mubazir dananya," ucap Didi.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief menyebut penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-World Bank bertentangan dengan sikap membela wong cilik yang didengungkan pemerintah.
“Ada partai Menjual nama Soekarno. Punya slogan wong cilik. Sekarang terlentang Minta dicumbu IMF,” cuitnya melalui akun twitter @AndiArief_
Tapi kritik Andi Arif ditanggapi Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, yang mengungkapkan bahwa inisiatif menjadi tuan rumah pertemuan itu berasal dari SBY yang juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.
Hal ini dibenarkan M. Chatib Basri, yang pada 2014 menjabat Menteri Keuangan di era Pemerintahan SBY.
SUMBER