logo
×

Selasa, 30 Oktober 2018

Doakan Papa Selamat Ya Nang, Pintarnya Papa Berenang Nang…

Doakan Papa Selamat Ya Nang, Pintarnya Papa Berenang Nang…

NUSANEWS - Histeris penuh kesedihan tumpah di rumah Gang Saroha, Kelurahan Lubuk Tukko, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), kemarin.

Ini adalah kediaman Rudi Sihombing (39) atau Rudi Lumbantoruan bersama keluarganya. Rudi diduga salah satu korban asal Sumut di tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di Perairan Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018).

Quinsah br Lumbantoruan, putri sulung Rudi tidak henti-henti menangis sambil melihat berita di TV tentang jatuhnya pesawat yang ditumpangi ayahnya itu.

Quinsah yang masih memakai seragam sekolahnya itu terus meneteskan air mata sembari memeluk ibunya (Dewi Manik). “Jangan lagi menangis, doakan papa selamat ya nang, pintarnya papa berenang nang,” ucap Dewi yang mencoba menenangkan putrinya itu, meski air matanya juga tetap bercucuran di pipi sembari memeluk putrinya.

“Doakan papamu sehat ya mang,” kata Dewi lagi sembari meraih dan merangkul anak bungsunya Unggul Lumbantoruan.

Sejak mendapat informasi jatuhnya pesawat Lion Air itu, keluarga ini mengetahui bahwa Rudi diduga kuat jadi korban.

“Awalnya tahu dari (berita, red) TV, kemudian kita cek, kita telepon adik yang di Jakarta, tapi belum dapat info. Cuma pesawat yang berangkat saja kita dapat informasinya. Sempat delay katanya, abang itu dari Jakarta mau ke Bangka Belitung,” ucap Eddi Lumbantoruan (36) adik kandung dari Rudi Lumbantoruan kepada NEW TAPANULI (Grup Jawa Pos) di kediaman orang tuanya di Gang Saroha, Kelurahan Lubuk Tukko.

Sejak mendapat informasi itu, Eddi menjelaskan bahwa keluarganya juga telah berupaya menghubungi nomor kontak (handphone) Rudi, namun hingga saat ini belum berhasil tersambung. “Sudah kita telepon tapi nggak aktif,” ucapnya dengan wajah sedih mengingat musibah yang menimpa abangnya itu.

Dijelaskannya, terakhir ia bertemu dengan Rudi pada Minggu (28/10) lalu, sewaktu Rudi pulang kampung untuk bertemu istrinya atas nama Dewi Manik (38) dan kedua anaknya, masing-masing Quinsah Lumbantoruan yang masih duduk di bangku kelas 3 SD dan adiknya Unggul Lumbantoruan.

“Anaknya dua orang, sepasanglah, yang paling besar perempuan masih kelas 3 SD. Memang biasa abang itu pulang, setiap 3 bulan sekali pulang ke sini. Baru hari Minggu kemarin berangkat dari sini (Bandara FL Tobing menuju Medan, dilanjut ke Jakarta untuk langsung ke Bangka Belitung),” tutur Eddi.

Hingga saat ini, lanjut Eddi, pihaknya masih akan berdiskusi dan kemungkinan ia akan berangkat ke Jakarta untuk mengetahui informasi lebih lanjut atas persitiwa yang menimpa abangnya tersebut. “Diskusi dulu kami bang, rencana akulah yang berangkat ke Jakarta ini, siapa lagi? Hanya dua orangnya kami laki-laki,” katanya.

Diketahui, Rudi merupakan anak pertama (sulung) dari empat bersaudara dari pasangan Derman Lumbantoruan dan Polorina br Hutauruk.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: