logo
×

Jumat, 12 Oktober 2018

Gempa Tsunami Palu Gagalkan Baena Jadi Nenek, “Mama Siap-siap, Bulan Sapuluh Bacucu”

Gempa Tsunami Palu Gagalkan Baena Jadi Nenek, “Mama Siap-siap, Bulan Sapuluh Bacucu”

NUSANEWS - Kisah pilu dialami Baena (40), warga Desa Pombewe Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Ia adalah salah satu dari puluhan ribu korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah.

Impiannya menjadi seorang nenek gagal setelah anak, menantu, dan cucunya yang masih dalam kandungan, tewas dalam bencana likuifaksi di Petobo, Palu Selatan.

Pada peristiwa nahas 28 September 2018 itu, empat keluarga Baena yang bermukim di Petobo ikut jadi korban.

Antara lain anaknya, Ikbal (25) bersama istri Lastri (25). Juga besannya yang bernama Fitria (50) dan anaknya Azilah (4).

Ibu tiga anak ini mengisahkan dirinya baru mengetahui bahwa anak dan menantunya menjadi korban likuifaksi Petobo sehari setelah bencana.

“Saya tahu dari sepupu yang mengabarkan kalau Ikbal bersama istri dan mertuanya tenggelam lumpur,” kata Baena kepada Pojoksatu.id, Kamis (11/10/2018).

Oleh keluarganya, Baena mendapat kabar bahwa pada saat kejadian, Ikbal dan keluarganya sudah sempat keluar dari rumah beberapa saat setelah gempa.

“Tapi tak lama berselang tanah terbelah dan ada lumpur. Kemuian Ikbal bersama istri serta mertuanya juga sudah tidak tampak. Mungkin ikut tenggelam dalam lumpur,” jelasnya.

Sambil berusaha menahan tangis, Baena menceritakan bagaimana sosok Ikbal yang begitu penyayang kepada dirinya, meski anak sulungnya itu sudah berkeluarga.

Bahkan dua hari berturut-turut sebelum bencana, Ikbal selalu datang menemui Baena dan ayah tirinya.

“Hari Rabu, Ikbal datang sama istrinya menjenguk suami saya yang sedang sakit. Besoknya datang lagi, tapi istrinya tidak dibawa lagi,” kata Baena.

Ikbal sengaja tidak membawa istrinya karena takut kecapean.

Pasalnya, Lastri tengah hamil sembilan bulan. Prakiraan dokter, awal Oktober ini melahirkan.

Itu berarti Baena akan memiliki cucu pertama.

Momen itu ternyata jadi pertemuan terakhir Baena dengan Ikbal. Ibu tiga anak itu mengenang ucapan anak sulungnya.

“Dia baring samping saya sambil memperlihatkan foto istrinya yang lagi hamil,”

“Katanya, Mama basiap-siap jo, nanti bulan sapuluh bacucu (Mama siap-siap ya, bulan Oktober nanti sudah punya cucu),” tutur Baena yang tak kuasa menahan tangis mengenang kata-kata terakhir Ikbal.

Namun takdir berkata lain. Ikbal dan istrinya ternyata harus berpulang lebih dulu.

Rencana Ikbal menghadirkan cucu pertama untuk Baena tak pernah terwujud. Ia bersama Lastri, serta tentu saja janin (bakal cucu Baena) terseret lumpur.

“Rencananya, hari Jumat itu Ikbal akan membawa istrinya ke dokter untuk memeriksakan jenis kelamin janinnya,”

“Mereka belum sempat mengabarkan kepada saya hasil pemeriksaannya,” lanjutnya.

Keduanya menjadi korban bersama ribuan jiwa yang meninggal dalam bencana likuifaksi di Petobo, Jono Oge dan Sidera.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: