logo
×

Senin, 01 Oktober 2018

Kisah keluarga James selamat dari gempa dan tsunami di Palu

Kisah keluarga James selamat dari gempa dan tsunami di Palu

NUSANEWS - James Brian (28), merupakan salah satu korban genoa di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Rumahnya di kompleks BTN Mitra Eksklusif, Jalan Petobo, Kecamatan Palu Selatan hancur tak tersisa. Bersama istri dan dua anaknya, dia memilih untuk mengungsi karena trauma dan ketakutan akan datangnya bencana susulan.

Kota Makassar adalah pilihannya mengungsi karena kebetulan ada adik dari mertuanya yang tinggal di Kabupaten Gowa, dekat Kota Makassar. Selain memboyong istri, Aminah Bugi (30), dua anaknya, Jasmin (6) dan Josefan (4), James juga memboyong dua mertua dan satu kerabatnya.

"Kita semua ketakutan, rumah hancur jadi mengungsi saja. Awalnya bingung mau mengungsi di mana, lalu akhirnya pilih ke Makassar karena ada adik mertua di Kabupaten Gowa," kata James Brian yang sehari-harinya berprofesi jurnalis ini saat ditemui di asrama haji Sudiang, Makassar tempat pengungsian sementara, Minggu (30/9).

Hingga keluarganya selamat dari amuk bencana, kisahnya cukup dramatis dan menurutnya itu karena kehendak Tuhan mempertemukan mereka dalam keadaan selamat.

Diceritakan, saat gempa terjadi dia sedang mengikuti pelatihan di hotel. Goncangan gempa berkali-kali terjadi. Dapat telepon dari istri untuk segera menjemput di gerai makanan cepat saji, tempat acara ulang tahun teman anak-anaknya.

Dalam perjalanan, mobil terangkat, dihantam kiri kanan karena gempa. Mobik dipinggirkan lalu pinjam motor warga yang melintas. Keluar masuk lorong hindari gempa akhirnya menemukan istri dan anak di depan kantor bank. Tapi terpisah dengan anak bungsu.

"Saya lajukan motor untuk mencari dan akhirnya dapat anak bungsu di tengah jalan seperti kebingungan melihat orang berlarian menyelamatkan diri. Setelah itu kami menuju bandara yang lokasinya agak tinggi karena air laut mulai naik. Tiba di bandara, orang-orang seperti semut," tutur James.

Esok paginya, kata James lagi, dia cek rumah, kondisinya sudah hancur dan tersapu semburan lumpur yang berasal dari bukit akibat gempa. Dia kemudian mencari mertua di rumahnya di Jalan Dewi Sartika.

"Kita trauma terlebih istri karena saat kejadian kita tak bersama mereka. Anak-anak juga asal ada bunyi gemuruh langsung panik karena dikiranya akan ada lagi gempa padahal hanya bunyi mesin. Kami di sini mau tenangkan diri dulu karena pulang juga sudah tidak ada apa-apa," tutur James Brian.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: