logo
×

Minggu, 21 Oktober 2018

Laga PSDS Vs Solok FC Berakhir Rusuh, Begini Komentar Ansyari Lubis

Laga PSDS Vs Solok FC Berakhir Rusuh, Begini Komentar Ansyari Lubis

NESANEWS - Pelatih PSDS Deliserdang, Ansyari Lubis mengatakan ricuhnya pertandingan kontra Solok FC pada lanjutan Liga 3 Zona Sumatera di Stadion M Yamin Kabupaten M Sijunjung, Sabtu (20/10/2018), lantaran sikap wasit.

Dia menilai kericuhan tersebut dibuat wasit yang memimpin laga yaitu Roissudin yang berat sebelah. “Sejak awal pemain saya ingatkan agar bermain bagus dan santun,” ucapnya.

Namun, sikap wasit yang acuh tiap kali ada pelanggaran membuat emosi pemain meningkat.

Ansyari menilai tindakan wasit yang berpihak sejak menit pertama sudah terlihat. Bahkan, pemain PSDS yang mengalami luka pada hidung dan pingsan para pelakukanya tidak ditindak. “Rama Setiawan yang disikut kepalanya dan sempat pingsan dan dilarikan k Puskemas setempat. Cemana itu, malah wasit tak memberikan tindakan, malah dibilang tak pelanggaran,” tukasnya.

“Wasit sudah meniup pluit adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Bimo Andiva pemain Solok FC. Seharusnya bola berhenti, tetapi apa Bimo malah menendang bola ke arah bech tim PSDS. Hal itu dibiarkan wasit. Bagaimana mau maju sepak bola Indonesia, kalau soal etika dan disiplin tak ditegakan,” ungkapnya.

Bukan hanya penunjukan titik penalti saja kesalahan fatal yang dibuat wasit. Wasit tak berani memberikan kartu merah kepada pemain Solok FC yang jelas-jelas melakukan tindakan pelecehan terhadap wasit.

Melihat sikap wasit seperti itu, Ansyari pesimis sepak bola bisa maju.

Seperti diberitakan sebelumnya, pertandingan leg II ini terpaksa diberhentikan pada menit 84 dengan skor 0-0 antaran kericuhan dan tim tamu enggan melanjutkan pertandingan.

Ini bermula saat karena protes pemain PSDS terhadap tindakan wasit yang memberikan penalti ke tim tuan rumah setelah diduga aksi diving yang dilakukan pemain Solok FC, Sharul Akmal.

Protes yang dilakukan pemain bawah PSDS itu tak direspon wasit. Melihat aksi portes Jerry dan Rian tak mendapat tanggapan. Sepontan pemain PSDS mengejar wasit. Aksi dorong-dorongan antar pemain dengan wasit tak terhindarkan.

Merasa terancam keselamatannya, wasit Roissudin bersama dua hakim garis M Fatian dan Amri Nurhadi menyelamatkan diri mendatangi barisan petugas kepolisian yang berjaga-jaga di pinggir lapangan. Situasi lapangan tidak kondusif lagi, ketiga wasit tersebut dilarikan ke ruangan wasit.

Pertandingan terhenti ditambah dengan lemparan botol air mineral dari sejumlah penonton yang ada di stadion.

Aksi lemparan itu sempat menggenai pemain PSDS serta petugas kepolisian yang turut menjaga. Setelah 30 menit aksi lemparan itu terhenti setelah ditenangkan personil TNI. 


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: