logo
×

Sabtu, 20 Oktober 2018

Mayjen Asiri, Eks Penasihat MbS Jadi Kambing Hitam Kematian Khashoggi

Mayjen Asiri, Eks Penasihat MbS Jadi Kambing Hitam Kematian Khashoggi

NUSANEWS - Pemerintah Arab Saudi telah mengakui kematian jurnalis Jamal Khashoggi Jumat (19/10) yang hilang sejak 2 Oktober 2018. Suadi mengklaim menyebutkan Khashoggi tewas akibat perkelahian yang terjadi di Gedung Konsulat Istanbul, Turki.

Dalam pengumuman tersebut, pihak pemerintah juga memecat dua orang salah satunya Wakil Kepala Intelijen Mayor Jenderal Ahmed Al-Asiri. Sebelumnya, Asiri menjabat sebagai penasihat untuk Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS).

Kemudian, dia dipromosikan ke posisi intelijen tahun lalu.
Meski dikenal sebagai salah satu pembantu terdekat MbS, Asiri malah dijadikan ‘tumbal’ atas peristiwa meninggalnya Khashoggi.


“Dia telah dijerat oleh keluarga kerajaan sebagai bagian yang harus disalahkan atas kematian Khashoggi,” tulis wartawan Andrew sebagaimana dikutip dari Aljazeera, Sabtu (20/10).

Asiri juga pernah menjabat sebagai juru bicara kampanye militer koalisi Arab Saudi di Yaman. Andrew menuliskan Asiri sebagai ‘tokoh kunci dalam rumah tangga kerajaan, sosok yang sangat senior’.

Asiri lahir pada 12 Februari 1952 dengan nama Ahmad Hassan Mohammad Asiri di Mahayel Asir, Provinsi Asir.

Laporan The New York Times menyebutkan pemerintah Arab sedang mempertimbangkan penjelasan yang masuk akal terkait keputusan menyalahhkan Asiri dalam kasus ini. Hal ini diduga untuk membelokkan kesalahan MBS atas meninggalnya Khassoggi.

Meskipun begitu, MbS mengaku tidak mengetahui soal operasi khusus yang mengakibatkan tewasnya Khashoggi. Pernyataan tersebut disampaikan pejabat Arab Saudi yang menangani penyelidikan ini.


Pejabat itu juga menegaskan tidak ada perintah dari MbS untuk membunuh Khashoggi, meski jurnalis ini sering mengkritik MbS melalui tulisannya.

Khashoggi hilang lebih dari dua minggu sejak 2 Oktober, setelah memasuki gedung Konsulat Arab Saudi Instanbul, Turki. Ia datang ke gedung untuk mendapat dokumen pernikahannya. Namun, istrinya yang menunggu di luar gedung tidak pernah melihat Khasoggi kembali lagi.

Jumlah tersangka pembunuh Khashoggi 15 orang, termasuk dokter ahli autopsi yang didatangkan dari Saudi Arab ke Turki. Selain itu, Turki dan Arab Saudi sepakat menggelar inspeksi bersama dalam pengusutan kasus ini.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: