
NUSANEWS - Pertemuan Tahunan International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) 2018 akan resmi dibuka besok (8/10) di Nusa Dua, Bali. Acara bergengsi ini mendapat kritik dari kubu Calon Presiden Prabowo Subianto, yang mempertanyakan urgensinya bagi Indonesia di tengah bencana alam di Palu dan Lombok.
Ketua Unit Khusus IMF-WB 2018 dari Bank Indonesia, Peter Jacob, mengatakan acara besar ini tidak mungkin dibatalkan. Selain karena sudah direncanakan sejak lama, jika acara ini dibatalkan akan menjadi kerugian besar bagi Indonesia.
"Yang pasti acara akan tetap berlangsung. Ini dunia mau datang ke Indonesia. Masa kita larang karena lagi bermasalah. Enggak gitulah. Acaranya tetap dilaksanakan," kata Peter saat dihubungi kumparan, Minggu (7/10).
Salah satu kerugian besar yang dimaksud Peter adalah kesempatan Indonesia yang menjadi negara tujuan para pemimpin dan investor dunia. Menurut dia, acara ini bukan tentang IMF-WB saja yang datang ke Indonesia, tapi lebih dari itu.
"Kerugian yang paling besar adalah momentum dunia datang ke Indonesia. Kalau kita batalkan sekarang kan belum tahu kapan dapat kesempatan lagi bisa dapat tuan rumah. Ini bukan tentang IMF atau WB, ini tentang dunia yang datang ke Indonesia. The world is coming to Indonesia," lanjutnya.

Sebagai tuan rumah, Peter menjamin Indonesia tidak menghambur-hamburkan dana. Menurutnya acara akan berjalan sederhana dan tidak ada wine. Acara akan dilangsungkan dengan nuansa prihatin tapi bukan berarti dibatalkan.
Peter justru membeberkan bahwa dunia mengapresiasi Indonesia yang mampu mengontrol diri dengan kondisi negara saat ini. Acara ini justru menjadi kesempatan Indonesia unjuk gigi sebagai bangsa yang besar seperti mengelola isu bencana alam, kegiatan Asian Para Games, dan Pertemuan IMF-WB 2018.
"Bukan cuma jaga kredibilitas, tapi kita ingin buktikan bahwa Indonesia bangsa besar. Kita mau buktikan kita mampu manage isu. IMF mengatakan Indonesia bangsa yang besar, berbagai macam isu dan persoalan dengan baik. Itu sesuatu yang justru mau kita sampaikan ke dunia kalau kita negara kuat," tuturnya.
SUMBER