
NUSANEWS - Duka mendalam atas musibah gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, membuat ratusan warga binaan pemasyarakatan Rutan klas I Tangerang bersedih.
Mereka mendoakan supaya musibah yang kerap terjadi di Indonesia belakangan ini, tak akan terjadi lagi.
Rahmat terpidana kasus narkotika di rutan Klas I Tangerang merasa sangat prihatin, ketika mengetahui adanya musibah yang kembali menerjang wilayah Indonesia.
Dia mengaku tak kuasa menahan kepedihan dan air mata, saat menyaksikan tayangan berita terkait peristiwa gempa.
"Saya benar-benar mendoakan supaya negara kita, bangsa kita semua rakyat-rakyatnya aman, damai, engga ada lagi musibah yang seperti ini. Menakutkan banget. Semoga kita semua dijaga Allah SWT," ucap dia sambil menitihkan air matanya, Minggu (30/9).
Narapidana lainnya, Ahmad berharap keluarga dan korban selamat atas musibah gempa di Palu diberikan kesabaran dan keikhlasan.
"Semoga saudara-saudara yang selamat di sana tetap ikhlas dan tabah, tetap semangat meniti kehidupan yang lebih baik ke depannya. Pesan saya jangan patah semangat, ini takdir Allah, pasti ada hikmahnya," kata dia.
Terpantau, ratusan warga binaan ikut menggelar salat gaib dan doa bersama usai melaksanakan salat zuhur bersama. Meski jauh dari Sulawesi, rasa haru dan prihatin juga dirasakan ratusan narapidana.
Kepala Rutan Klas I Tangerang Dedi Cahyadi menerangkan, salat gaib dan doa bersama ini digelar sebagai wujud kepedulian dan permohonan kepada Tuhan, atas segala hal baik yang terjadi di negeri Indonesia ini.
"Kami dari kejauhan di dalam Rutan mungkin hanya bisa membantu doa, mudah-mudahan doanya orang bertaubat diijabah Allah SWT. Semampunya, kami juga melakukan penggalangan dana bantuan bagi korban musibah di Palu dan Donggala," kata Dedi Cahyadi.
SUMBER