logo
Senin 16 Juni 2025
×
Senin, 16 Jun 2025

Senin, 22 Oktober 2018

Rawan Intervensi Pihak Luar, Massa Peringatkan KPK Lewat Obat Tolak Angin

Rawan Intervensi Pihak Luar, Massa Peringatkan KPK Lewat Obat Tolak Angin

NUSANEWS - Massa Garda Penjaga Komisi Pemberantasan Korupsi kembali menggeruduk Gedung KPK,Senin (22/10/2018).

Mereka mendesak lembaga anti rasuah itu mengantisipasi adanya kelompok ekternal maupun mantan pimpinan KPK yang ingin ikut campur di dalam internal KPK.

“Kami ke sini karena kami peduli dengan KPK. Untuk itu kami meminta KPK  waspada dan tidak masuk angin. Karena ada segelintir orang diduga ingin mengintervensi KPK,” ucap Koordinator Garda Penjaga KPK Ibrahim,di depan Gedung KPK,Senin(22/10).

Menurut Ibrahim, hal tersebut penting diperingati ke KPK, lantaran banyaknya pihak-pihak tertentu yang ingin menzolimi mantan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi soal pertemuan antara Deputi Penindakan KPK Brigjen Firli dan Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan dengan TGB.

“Padahal sejumlah pakar telah menegaskan pertemuan antara Deputi Penindakan KPK Brigjen Firli dan Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan dengan TGB tidak melanggar aturan. Kemudian tidak ada konflik kepentingan terkait pertemuan itu,” jelasnya.

Selain itu,Ibrahim juga menyayangkan sikap Indonesia Corruption Watch (ICW) yang terkesan memaksakan kehendak dengan  mendesak  KPK menindaklanjuti dugaan
tuduhan korupsi dan gratifikasi dalam divestasi saham yang melibatkan TGB.

“KPK adalah lembaga yang sangat dicintai rakyat. Kalau KPK terpengaruh dengan opini-opini di luar secara otomatis berdampak negatif juga terhadap nama besar KPK,” tuturnya.

Pada kesempatan ini, Garda Penjaga KPK turut serta membawa obat anti masuk angin lalu diberikan dan diterima oleh perwakilan KPK. Adapun tindakan tersebut sebagai bentuk mewanti-wanti KPK agar tidak masuk angin. Kemudian mengingatkan KPK menjunjung tinggi nilai independensi dalam bertindak bukan karena intervensi pihak eksternal.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: