logo
×

Sabtu, 06 Oktober 2018

Sekjen PDIP: Kubu Prabowo-Sandi Sepertinya Lebih Menikmati Kalau Rakyat Susah

Sekjen PDIP: Kubu Prabowo-Sandi Sepertinya Lebih Menikmati Kalau Rakyat Susah

NUSANEWS - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyebut model kampanye Tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno asal serang, tanpa opsi konsepsi kebijakan.

Sebab, PDIP mencermati, setiap hari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyampaikan hal-hal negatif tentang pemerintahan Jokowi.

"Mereka mengampanyekan rupiah melemah sebagai kebangkrutan ekonomi, harga pokok naik, harga telur naik meski faktanya turun. Sepertinya mereka lebih menikmati kalau rakyat, bangsa, dan negara Indonesia susah," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/10/2018).

Hasto Kristiyanto mengingatkan, kampanye seharusnya menyampaikan konsepsi terbaik penuh narasi kemajuan Indonesia Raya.

Berkampanye tanpa kebudayaan, tanpa etika, dan tanpa gagasan yang membumi untuk rakyat, katanya, hanya menghasilkan kegaduhan.

Hasto Kristiyanto menyebuT kampanye sebaiknya ditujukan untuk membangun kekuatan rakyat, dengan menjadikan pemimpin yang selalu menyatu dengan rakyat.

“Pemimpin Rakyat tidak boleh grusa-grusu. Pemimpin yang terlalu tipis telinga, dan mengambil tindakan tanpa pertimbangan matang, hanya menghadirkan wajah suram dalam politik,"tuturnya.

"Sebaliknya, pemimpin yang selalu berada di tengah rakyat, dan membuka seluruh panca-inderanya atas dasar mata hati yang bening, maka pemimpin tersebut akan selalu mendapat tempat di hati rakyat," sambung Hasto Kristiyanto.

Ia juga mengatakan, kontestasi pilpres pada dasarnya kontestasi memenangkan hati rakyat, bukan malah menakut-nakuti rakyat.

"Atas berbagai serangan dan tuduhan keji serta fitnah yang sering ditujukan ke Pak Jokowi, PDI Perjuangan mengajak seluruh masyarakat untuk memerangi kampanye hitam, dan terus mengedepankan akal sehat dalam politik," ajak Hasto Kristiyanto. (Fransiskus Adhiyuda)

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: