
NUSANEWS - Ketua Dewan pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Jusuf Kalla (JK) meminta kepada timnya untuk tidak berlebihan dalam menanggapi hasil beberapa lembaga survei yang banyak memenangkan Jokowi-Maruf.
"Jangan terlalu optimis akibat survei," kata JK dalam Rakornas TKN di Surabaya, Sabtu (27/10/2018).
Bukan tanpa alasan. JK melihat beberapa pengalaman terkait sikap optimis terhadap survei yang justru berbanding terbalik dengan fakta di lapangan. Hal itu yang terjadi pada Pilpres Amerika Serikat 2016 silam.
Saat itu, di beberapa survei posisi Hilarry selalu di atas Donald Trump. JK aberujar, saat itu publik AS yakin 90 persen Donald Trump bakal dikalahkan Hilarry. Hal itu bjustru berbalik dengan hasil pemilihan.
"Pertama, terlalu optimis orang akan ikut yang menang, tapi yang terjadi adalah karena dia kita menang, tidak pikir TPS. Generasi muda pergi liburan, yang nyoblos (berusia) 40 tahun ke atas," paparnya.
Tak hanya di AS, JK juga menyinggung Pilkada DKI Jakarta. Terbukti survei yang dilakukan beberapa lembaga justru berbeda dengan hasil pemungutan suara.
"Di DKI juga begitu. Jangan terlalu optimis, tapi kasih juga peringatan-peringatan sehingga pemilih kita betul-betul datang ke TPS," pungkasnya.
SUMBER