
NUSANEWS - Sofyan (43) sopir taksi online dibunuh secara berencana oleh keempat pelaku. Berikut beberapa faktanya:
1. Sempat Lima Kali Order Grab Tapi Ditolak
Sebelum mendapatkan order terhadap korban Sofyan, 43. Para pelaku sempat mengorder sebanyak lima kali namun mendapatkan penolakan dari beberapa sopir taksi online.
Hingga order yang keenam masuk ke korban dan korban pun menerima order tersebut dengan tujuan dari kawasan KM5 menuju kawasan Simpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.
2. Menggunakan Akun Orang Lain untuk Memesan
Ke empat pelaku sengaja memesan taksi online dengan menggunakan akun orang lain. Hal ini tujuannya untuk menghilangkan jejak.
Bahkan, Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel pun sempat kesulitan untuk mencari para pelaku. Dikarenakan tidak ada saksi dan CCTV yang mengarah kepada pelaku.
Hingga akhirnya polisi mendapatkan satu bukti kuat dan berhasil menangkap satu pelaku. Kini, kasus tersebut terus dikembangkan.
3. Ditemukan Bekas Kekerasan Dikerangka Korban
Pasca ditemukannya satu pelaku, polisi pun berhasil menemukan jasad korban yang sudah dalam kondisi tulang belulang.
Dari hasil visum terhadap kerangka korban. Dokter forensik menemukan sejumlah kekerasan terencana kepada korban.
Seperti pukulan benda tumpul di tempurung kepala korban hingga terjadi keretakan. Selain itu, Rahang kiri korban remuk dihantam benda tumpul.
Kini polisi tengah menyelidiki benda apa yang digunakan para pelaku hingga menyebabkan keretakan dan remuknya kerangka korban.
4 . Mobil Dibawa Ke Jambi
Setelah membunuh korban, pelaku pun langsung membawa mobil korban ke Jambi. Kemudian, mobil jenis Sigra ini pun dijual seharga Rp 22 juta dan kemudian dibagi kepada empat tersangka yang ikut dalam aksi tersebut.
Kini, mobil korban telah ditemukan dan dibawa ke Kota Palembang sebagai barang bukti dalam penyelidikan pihak Polda Sumsel.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengakui jika perampokan dan pembunuhan terhadap, Sofyan, sopir taksi online ini sudah sangat terencana. Dengan menggunakan akun orang lain untuk menghilangkan jejak.
Bahkan, Kapolda juga sempat mengakui jika pihaknya kesulitan untuk mencari para pelaku. Namun, berkat kegigihan tim Subdit III Jatanras berhasil mengungkap dan menemukan jasad korban.
“Pelaku juga sempat lupa dimana tempat membuang mayatnya. Hingga, tim dilapangan pun harus bertanya-tanya kepada warga serta pengemudi apakah mencium bau mayat dan alhasil jasad korban pun ditemukan,” katanya.
Dirinya juga memastikan para pelaku akan terus dikejar. Bahkan, ia pun menegaskan tidak segan-segan memberikan tindakan tegas jika tidak menyerahkan diri.
“Saya akan terus kejar hingga ke liang kubur. Silahkan saja kalau tidak mau serahkan diri. Maka kami akan sama kan seperti kasus sebelumnya (tembak mati) para pelaku,” tutupnya.
SUMBER