
NUSANEWS - PDIP Perjuangan memburu otak di balik pemasangan poster Jokowi Raja Jawa di Jawa Tengah.
Ribuan alat peraga kampanye (APK) bergambar Joko Widodo (Jokowi) sebagai Raja Jawa tersebut sudah dicopot. Kini APK tersebut sudah dikumpulkan di markas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kota Semarang Jawa Tengah.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengatakan, pihaknya tengah menunggu pemilik ribuan APK tersebut. Ia ingin mengonfirmasi kejadian itu secara baik-baik.
“Kami tunggu si penanggung jawabnya datang ke DPD PDIP Jateng. Kalau dia datang, akan kami ajak diskusi kenapa dia pasang begini. Kami menunggu sikap ksatrianya. Dijamin tidak akan lecet,” ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.
Selain PDIP, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf juga ikut memburu pemasang poster Jokowi Raja Jawa. Poster tersebut dinilai merugikan citra capres petahana.
Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong mengatakan, dari hasil investigasi sementara, diduga otak di balik kejadian ini adalah seorang ‘cukong’. Yaitu orang yang memiliki modal besar, kemudian memerintahkan orang lain untuk menjalankan aksinya.
“Investigasi sementara itu ada orang membayar ke orang yang masang itu. Orang yang memasang itu mengaku dari partai pendukung kami. Padahal bukan. Jadi, terakhir malah ada indikasi ada cukong, ini yang kami terus cari,” ujar Kansong di Rumah Cemara Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/11).
Politikus Partai Nasdem itu menyebut, investigasi terus dikebut sehingga mencegah hal seperti ini terulang lagi. Sebab,ditemukan pula poster Jokowi dengan tampilan serupa di Medan, Sumatera Utara.
“Kami sekarang sedang investigasi, bahkan dapat laporan juga di Medan terjadi yang poster seperti di Jawa Tengah. Saya masih cek apa seperti di Garut atau pakai mahkota,” imbuhnya.
Di sisi lain, Kansong menjelaskan jika dalam kasus ini terdapat unsur pelanggaran kampanye, maka TKN tak segan membawanya ke ranah Bawaslu.
“Kalau ada pelanggaran kami laporkan ke Bawaslu mekanismenya begitu. Kami tidak bisa menindak, kecuali yang melakukan internal,” tegasnya.
Lebih jauh, Kansong beranggapan bahwa poster ini sangat merugikan citra Jokowi di Pilpres 2019. Pasalnya, petahana tersebut dilambangkan seperti seorang raja. Padahal seorang raja identik dengan sifat diktator. Hal itu pun dianggap tidak sejalan dengan paham demokrasi Indonesia.
“Dugaan untuk mendiskreditkan pasangan capres dan cawapres yang kami dukung. Karena dengan mencitrakan Pak Jokowi sebagai raja jelas merugikan kami,” pungkasnya.
Di tengah ramainya perburuan otak pemasang poster Jokowi Raja Jawa, muncul pengakuan mengejutkan dari relawan Jokowi bernama Ade Irmanus Sholeh.
Ade mengtakan, poster Raja Jokowi dipasang oleh para pendukung Jokowi yang tergabung dalam Kaukus Anak Muda Indonesia (KAMI).
“Yang memasang itu anggota KAMI yang sudah deklarasi dukung Jokowi dua periode,” tutur Ade, seperti dilansir detik.com, Jumat (16/11/2018).
Berdasarkan pengakuannya, setiap koordinator kota dan kabupaten diundang ‘pihak pusat’ di Semarang. Acara tersebut sekaligus deklarasi dukungan KAMI untuk Jokowi.
Nah, ternyata pertemuan di Semarang juga membahas rencana pemasangan atribut ‘Raja Jokowi’ meski pihak pusat tak menjelaskan secara jelas spesifikasi gambar Jokowi yang bakal dipasang.
“Semua koordinator kota dan kabupaten tidak dijelaskan secara gamblang dan jelas terkait spesifikasi gambar. Hingga akhirnya pengurus PDIP merasa keberatan dengan gambar Jokowi yang mengenakan mahkota dan logo partai,” ungkap Ade.
Atribut ‘Raja Jokowi’ pun disebar di hingga pelosok Jawa Tengah. Setiap kabupaten dan kota tidak sama jumlah poster yang diterima, tergantung jumlah desa dan kelurahan. Satu desa akan mendapat 10 lembar baliho dengan rincian lima poster ‘Raja Jokowi’ dan lima ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Terlepas dari pengakuan Ade, otak dari ‘Raja Jokowi’ atau disebut ‘pihak pusat’ masih menjadi tanda tanya.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng memberikan hipotesis bahwa otak ‘Raja Jokowi’ adalah orang berduit.
“Tentu yang punya gawe (kepentingan) itu orang yang punya duit. Kalau (dibuat) pendukung Jokowi, maaf, pemahaman organisasinya rendah, pemahaman budayanya rendah,” ucapnya.
“Tapi kalau lawan, dia jago, punya kecerdasan luar biasa, karena kalau keliru menurunkan (poster), isu tersebar PDIP turunkan gambar Jokowi, cari sensasi,” ujar Ketua DPD PDIP Jateng Bambang ‘Pacul’ Wuryanto di Semarang, Rabu (14/11).
SUMBER