
NUSANEWS - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengatakan tidak ingin terpaku pada survei meski selama ini selalu diunggulkan dari pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Meski demikian dia mengakui hasil survei penting bagi pihaknya sebagai bahan informasi untuk ditindaklanjuti dalam menghadapi Pilpres 2019.
"Ya pentingnya [survei], tapi tidak berarti kita terpaku pada survei, hanya semacam informasi yang harus diolah lagi," kata Ma'ruf saat ditemui di Ancol, Jakarta, Kamis (8/11).
Ma'ruf berujar hasil survei hanya data yang mencerminkan kondisi pemilih saat ini. Kandidat dan tim sukses dia sebut tetap harus bisa menindaklanjutinya dengan kerja-kerja nyata dalam kampanye.
"Jangan sampai kita, 'Ya sudahlah seperti kata survei.' Kita harus tetap jadikan sebagai informasi dan membangun," ucap pria yang juga menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sejumlah hasil survei memang mengunggulkan pasangan Jokowi-Ma'ruf dari penantang Prabowo-Sandi. Salah satunya survei Indopolling Network.
Bahkan dalam survei yang dilakukan Indopolling Network, Jokowi-Ma'ruf unggul di basis suara Prabowo pada 2014, yakni Jawa Barat.
Dalam survei itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di level 28,8 persen dan elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 23,7 persen.
Sementara itu, sebanyak 29,8 persen responden masih merahasiakan jawabannya dan 17,8 persen responden mengaku belum menentukan pilihan di Pilpres 2019.
Survei itu dilakukan menggunakan metode tatap muka terhadap 1.200 responden di Jabar selama 9-15 Oktober 2018 dengan sampling error kurang lebih 2,8 persen.
SUMBER