
NUSANEWS - Habib Rizieq Shihab ternyata bukan hanya makin tidak disukai oleh publik. Melainkan ia juga mulai ditinggalkan oleh para pengikutnya.
Kenyataan itu tertuang dalam hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI).
Demikian dipaparkan Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman di Kawasan Rawamangun, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Hal itu berbanding terbalik dengan survei serupa yang dilakukan pada Desember 2016 lalu.
Dimana saat itu, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu disukai oleh 67,3 persen responden.
Tapi kini, Rizieq yang saat ini berdomisili di Mekkah, Arab Saudi itu makin tidak disukai publik.
Pasalnya, masyarakat yang masih menyukainya turun menjadi hanya 52,9 persen responden saja.
Selain itu, responden yang masih ingin mengikuti imbauan dari tokoh alumni 212 itu juga mengalami penurunan dibanding dua tahun lalu.
Pada tahun 2016, ia masih memiliki 31,4 persen masyarakat yang mengikuti imbauannya. Kini malah turun drastis tinggal menyisakan 17 persen saja.
“Terjadi kemerosotan tingkat kesukaan sosok ulama Habib Rizieq Shihab. Begitu juga mereka yang ingin mengikuti imbauanya,”
Kendati demikian, pihkanya tak mengetahui secara pasti penyebab terjadi pemrosotan yang cukup signifikan dari tingkat kesukaan dan pengikut imbauan dari Rizieq.
Akan tetapi pihaknya menduga, penurunan tersebut ada kaitannya dengan proses hukum yang kerap dialami pemilik nama lengkap Muhammad Rizieq Shihab tersebut.
“Bagaimana Habib Rizieq dicitrakan bermasalah dengan hukum. Selain itu juga resistensi berhadapan dengan kelompok tertentu,” pungkasnya.
Untuk diketahui, survei LSI Denny JA itu dilakukan pada periode 10 hingga 19 Oktober 2018.
Yakni dengan melibatkan jumlah responden awal mencapai 1.200 responden.
Sedangkan metode hurvei yang digunakan yakni multistage random sampling dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
Adapun margin of error hasil survei tersebut, yakni mencapai plus minus 2,8 persen.
SUMBER