logo
×

Jumat, 16 November 2018

Megawati Ingin Pensiun, Masa Depan PDIP Bakal Suram, Ini Alasannya

Megawati Ingin Pensiun, Masa Depan PDIP Bakal Suram, Ini Alasannya

NUSANEWS - Keinginan Megawati Soekarnoputri pensiun sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan mengejutkan banyak pihak.

Akan tetapi, keinginan itu juga dinilai menjadi sebuah keputusan yang cukup baik. Pasalnya, ia dinilai memiliki sikap legowo.

Sayangnya, hasrat Megawati untuk segera meletakkan beban di pundaknya itu tak diberangi dengan kesiapan Puan Maharani.

Demikian diungkap pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Idil Akbar, Jumat (16/11/2018).

“(Pidato kemarin) tanda bahwa Mega berat berikan pucuk kepemimpinan (PDIP) ke Puan Maharani,” ujar Idil Akbar, Jumat (16/11).

Kondisi tersebut, lanjutnya, memunculkan spekulasi tentang masa depan partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.

Pasalnya, dirinya masih belum melihat ada sosok yang cukup kuat untuk menggantikan Megawati.

“Namun yang jadi sorotan siapa yang pantas gantikan Mega? dan apakah bisa membuat PDIP lebih baik atau terpuruk?” katanya.

Akan tetapi, secara trah politik, terang Idil, Puan Maharani memang menjadi sosok yang bisa jadi diplot untuk menggantikan posisi ibunya.

Menurut Idil, pasca mundurnya Megawati, PDIP bakal sangat sulit melahirkan pemimpin baru.

Karena selama ini, pusat kepemimpinan hanya ada di Megawati. Begitu personal dan dengan gaya yang kharismatik serta wibawa.

“Bisa saja Mega menunjuk putrinya Puan Maharani sebagai pengganti kalau dilihat dari sisi trah. Tapi sisi patron Puan belum bisa menandingi Megawati,” demikian Idil.

Seperti diberitakan PojokSatu.id sebelumnya, keinginan Megawati Soekarnoputri pensiun itu diutarakannya saat memberikan pidato sambutan pembekalan caleg di DPP PDIP, Jakarta, Kamis (15/11) malam.

Ia merasa, di umurnya yang menginjak 71 tahun, perlu regenerasi di tingkat pimpinan partai berlambang banteng moncong putih itu.

“Saya sudah sekian lama berharap diganti, karena umur saya yang sudah plus 17 (71 tahun),” ujar Megawati.

Di sisi lain, Megawati tak menyangka, di usia senjanya, ia masih dipercaya memegang jabatan di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

“Padahal umur saja sudah 71 tapi malah ditambahi tugas ideologi Pancasila,” katanya.

Presiden ke-5 Indonesia ini pun berseloroh dirinya adalah tokoh yang paling lama menjabat sebagai ketua umum partai politik di Indonesia.

Ketua umum di partai-partai lain selalu berganti.

“Memang kalau dilihat perjalanan politik sudah cukup lama. Saya ketum parpol paling senior karena sekian lama belum diganti-ganti. Padahal sudah berharap diganti,” ungkapnya.

Selain itu Megawati juga menyoroti kurangnya perempuan di kancah perpolitikan di Indonesia.

Sehingga Megawati merasa kesepian karena sangat kurangnya perempuan yang ingin berpolitik.

“Jadi, saya makin hari makin kesal pada diri saya sendiri. Mengapa mereka tidak mau menjadi tokoh politik seperti saya,” pungkasnya.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: