logo
×

Minggu, 11 November 2018

Pemerintah Bantu Habib Rizieq, Eggi Sudjana: Kata Habib Gak Ada

Pemerintah Bantu Habib Rizieq, Eggi Sudjana: Kata Habib Gak Ada

NUSANEWS - Habib Rizieq Shihab sempat dicokok otoritas keamanan Arab Saudi dan dimintai keterangan.

Hal itu dipicu adanya laporan dari warga di Mekkah yang melihat bendera yang mirip dengan ISIS dipasang di dinding rumahnya di Mekkah.

Namun, setelah menjalani pemeriksaan, ia akhirnya diperbolehkan pulang dengan jaminan.

Dalam kasus tersebut, perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi disebut tidak memberikan pendampingan hukum ataupun pembelaan.

Kuasa hukum Rizieq Shihab, Eggi Sudjana mengklaim, pihak Kedubes RI sama sekali tak mengutus tim apapun untuk membela kliennya.

Informasi itu didapat langsung oleh Habib Rizieq saat menjalani pemeriksaan.

Demikian disampaikan Eggi Sudjana kepada awak media di D’Hotel, Jakarta, Minggu (11/11).

“Ini siapa yang bohong? Menlu bilang tak ada jaminan, tapi Dubes bilang ada, bahkan mengutus seperti Kopassus yang dari Kedubes itu,” katanya.

“Padahal dibantah sama Habib. Tidak ada,” lanjut Eggi.

Dengan adanya fakta itu, Eggi menyakini bahwa pemasangan bendera tauhid di kediaman kliennya itu merupakan operasi senyap dari intelijen.

Tujuannya, kata Eggi adalah untuk mengkriminalisasi kliennya itu.

“Jadi poinnya, operasi intelijen targetnya Habib celaka, Habib dideportasi sehingga bisa meruntuhkan wibawa,” jelas Eggi.

Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan, pihakyna telah mendengar kabar pemanggilan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) oleh aparat keamanan di Makkah sejak Senin (5/11) lalu.

Agus menyebut, saat itu langsung menghubungi kolega-koleganya di Saudi untuk memastikan kabar tentang penangkapan Rizieq.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga telah melakukan komunikasi dengan Agus untuk memastikan info tersebut.

“Menlu mendorong dan memerintahkan KBRI untuk melakukan pendampingan dan pengayoman kepada MRS dalam menghadapi kasus yang dihadapi MRS,” kata Agus, Selasa (7/11/2018).

Keesokan harinya yaitu pada Selasa (6/11), Agus memerintahkan DIPPASSUS (Diplomat Pasukan Khusus) yang merupakan gugus tugas reaksi cepat untuk berangkat ke Makkah.

Tujuannya, tidak lain untuk memastikan kebenaran dari kabar yang beredar tersebut.

Setelah melakukan penelusuran, didapatlah kronologi kejadian sebagai berikut:

Senin, (5/11) sekitar pukul 08.00 waktu setempat, tempat tinggal MRS didatangi oleh kepolisian Makkah.

Sebab, diketahui adanya pemasangan bendera hitam yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstremis ISIS pada dinding bagian belakang rumah Rizieq.

Saat itu sempat dilakukan pemeriksaan singkat terhadap Rizieq oleh kepolisian Makkah.

Pukul 16.00, Rizieq dijemput oleh kepolisian Makkah dan Mabahis ammah (intelijen umum, General Investigation Directorate GID) lalu dibawa ke kantor polisi.

Selanjutnya untuk proses penyelidikan dan penyidikan, Rizieq ditahan oleh pihak kepolisian wilayah Makkah.

“Bahwa Arab Saudi melarang keras segala bentuk jargon, label, atribut, dan lambang apa pun yang berbau terorisme seperti ISIS, Al-Qaeda, Al Jama’ah Al Islamiyyah, dan segala kegiatan yang berbau terorisme dan ekstremisme,” tegas Agus.

Media sosial juga dipantau oleh pihak keamanan Saudi dan pelanggaran IT adalah merupakan pidana berat jika bersentuhan dengan aroma terorisme.

Setelah selesai menjalani pemeriksaan di Kantor Mabahis ‘Aamah (intelijen umum), Rizieq diserahkan kepada Kepolisian Sektor Mansyuriah Kota Makkah pada Selasa (6/11) pukul 16.00.

Pada pukul 20.00 waktu Saudi, di hari yang sama, dengan didampingi oleh staf KJRI, Rizieq dikeluarkan dari tahanan kepolisian Makkah dengan jaminan.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: