
NUSANEWS - Pemain PS Mojokerto Putra (PSMP), Krisna Adi Darma mengalami kecelakaan pada Minggu (23/12/2018) dini hari di Yogyakarta.
Sebelumnya diketahui bahwa Krisna mengalami kecelakaan setelah pulang dari kediaman kakaknya, Johan Arga Pramudya untuk bercerita dan konsultasi terkait hukuman dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang ia terima sebelumnya.
Saat dihubungi, Johan Arga Pramudya masih belum bisa menjelaskan secara pasti kronologi kecelakaan yang menimpa adiknya tersebut.
"Kalau kronologisnya sampai sekarang belum pasti, kita belum ketemu sama pihak kepolisian jadinya belum tahu, takutnya kalau saya bilang sekarang informasinya nggak akurat," kata Johan
Hingga saat ini, Krisna masih berada dalam penanganan khusus di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta.
"Kondisi terakhir masih belum stabil, jadi paska operasi yang dilakukan semalem dari jam 10 sampai jam 3 pagi, itu kondisi Krisna sekarang masih belum stabil. Doakan saja cepat sembuh stabil seperti sedia kala," jelas Johan
Dari penjelasan Johan, ia mengatakan bahwa Krisna mengalami perdarahan di bagian kepala tepatnya di bagian dalam.
"Lukanya perdarahan di bagian kepala, bagian belakang, terus operasinya juga kemarin untuk membersihkan itu, diangkat batok kepalanya sekitar 10x10 sentimeter, terus operasi kedua itu pemasangan batok kepala itu dilakukan kurang lebih satu bulan lagi," jelasnya.
Terkait hukuman yang didapat Krisna dari Komdis PSSI, Johan mengatakan untuk hukuman tersebut bisa dikaji ulang, apakah hukuman sudah selayaknya atau tidak.
"Ya saya kurang tau dikaji ulangnya seperti apa, tapi saya minta secara spesifiknya untuk Krisna bahwa apakah tingkat kesalahan Krisna itu fatal dan imbang dengan sanksi yang diberikan atau gimana, tapi yang pasti sanksi itu dirasa sangat merugikan Krisna sebagai pesepak bola, apalagi Krisna juga sudah berkeluarga," jelasnya.
Untuk sekarang Johan dan keluarga masih fokus dalam penyembuhan Krisna. Ia berharap untuk masyarakat jangan berspekulasi sembarangan.
"Kita fokus ke Krisna dulu, sama berita yang saya sampaikan jangan di putar-putar, saya tidak mau nanti persepsi buruk lagi. Dari pihak keluarga ini udah cukup, ini udah capek diuji bener, tolong dibantu dengan doa, dibantu dengan dukungan dengan kalimat yang bagus-bagus saja," jelasnya.
Krisna dijatuhi hukuman sanksi larangan bermain sepak bola seumur hidup oleh Komisi Disiplin PSSI setelah dinilai turut menjalankan praktik match fixing. Ia dinilai sengaja membuat timnya kalah.
Hukuman itu diumumkan oleh PSSI, Sabtu (22/12). Tepat sehari setelahnya, Krisna mendapat musibah kecelakaan.
SUMBER