
NUSANEWS - Mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif berharap agar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah terpilih, Sunanto tidak terlibat dalam politik praktis.
“Tidak main politik praktis, itu memang pendirian Muhammadiyah. Harus ikut itu, berdasarkan muktamar 71, Muhammadiyah menjaga jarak dengan parpol. Itu yang kami pegang sampai hari ini, tidak usah ditafsirkan macam-macam,” kata Buya, Minggu, 2 Desember 2018.
Tak hanya itu, Buya juga berpesan agar pria yang akrab disapa Cak Nanto tersebut untuk lebih memahami Indonesia.
“Tidak bisa lagi memandang Indonesia memakai teologi kebenaran tunggal, ndak bisa. Kita plural bhinneka, itu realitas sosial kita yang tidak bisa kita tolak,” tegasnnya.
Buya juga menegaskan bahwasanya pemilihan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah beberapa hari lalu, sudah berjalan secara demokratis dan tanpa intervensi. Baik dari PP Muhammadiyah sendiri, maupun dari pihak pemerintah.
“Siapapun pemenangnya, harus melakukan rekonsiliasi jika memang ada keretakan di dalamnya. Saya ndak mengatakan yang terbaik, tapi yang terpilih dia,” katanya.
Buya juga mengaku, sedikit mengetahui mengenai rekam jejak Sunanto. Ia pernah tinggal di panti asuhan Muhammadiyah di Sumenep, Madura. “Dia SMA (Sekolah Menengah Atas) di Madura, kemudian juga di UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta),” katanya.
Seperti diketahui, Sunanto terpilih sebagai ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 setelah dilakukan pemilihan pada Rabu, 28 November lalu di UMY. Sunanto dikenal sebagai seorang aktivis, dan sebelumnya di PP Pemuda Muhammadiyah, tercatat sebagai Ketua Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga.
SUMBER