
NUSANEWS - Ditpol Air berhasil mengevakuasi puluhan korban yang menjadi korban dari keganasan tsunami yang terjadi di Selat Sunda. Hingga saat ini, tim gabungan dari TNI, Polri, dan Basarnas masih mencari keberadaan korban pascainsiden itu.
Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya berhasil mengevakuasi 29 korban di Pulau Sangian, Serang, Banten, pada Minggu (23/12).
“Sudah ada, untuk dari Pol Air hari ini sudah melakukan evakuasi terhadap korban wilayah perairan. Jadi ada 29 orang yang berhasil diselamatkan di perairan,” ucap Dedi saat dikonfirmasi, Selasa (24/12).
Puluhan korban yang telah dievakuasi itu, mengalami luka berat dan luka ringgan. Dedi merinci untuk korban luka berat sebanyak 28 orang yang terdiri dari 25 laki-laki dan 3 perempuan. Sedangkan, untuk luka ringan hanya satu orang.
Dengan evakuasi itu dan data hingga saat ini, tercatat 1.120 orang menjadi korban bencana tsunami yang diantaranya meninggal dunia sebanyak 270 orang.
“Hari ini proses identifikasi DVI di Banten dan lampung, korban-korban yang telah diidentifikasi, korban luka 783 orang, dinyatakan hilang ada 69 orang, itu proses data lagi,” papar Dedi.
Diberitakan sebelumnya, Tsunami yang dipicu longsor bawah laut karena erupsi Gunung Anak Krakatau pada Sabtu malam, 22 Desember 2018, telah mengakibatkan sedikitnya 281 meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka dan 57 orang hilang. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah, 69 hotel-vila, 60 warung-toko, dan 420 perahu-kapal.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan jumlah korban dan kerusakan masih akan bertambah mengingat pendataan masih terus dilakukan oleh petugas.
Korban dan kerusakan ini terdapat di lima kabupaten terdampak yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran. Daerah pesisir di Kabupaten Pandeglang adalah daerah yang paling banyak jumlah korban dan kerusakannya dibandingkan daerah lain.
SUMBER