logo
×

Kamis, 13 Desember 2018

Longsor di Tobasa, 8 Jenazah Berhasil Ditemukan, 2 Orang Masih Hilang

Longsor di Tobasa, 8 Jenazah Berhasil Ditemukan, 2 Orang Masih Hilang

NUSANEWS -  Kasi Intel Kejari Enrekang Bangga Andika Hutabarat melaporkan Kasi Pidsus Kejari Enrekang Nasaruddin Agussalim ke polisi.

Namun keduanya yang terlibat perseteruan sudah didamaikan oleh Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Sulsel, Rabu (12/12/2018) kemarin.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulsel Salahuddin mengatakan, perseteruan antara Kasi Pidsus dengan Kasi Intel pada Kejaksaan Negeri Enrekang itu telah didamaikan.

Setelah dilakukan klarifikasi oleh Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Sulsel merupakan persoalan pribadi yang diakibatkan karena ketersinggungan antara satu sama lainnya.

“Sehingga kedua belah pihak saling mendorong. Dari hasil klarifikasi diperoleh fakta bahwa antara Kasi Intel dan Kasi Pidsus Kejari Enrekang merupakan persoalan pribadi,” kata Salahuddin, Kamis (13/12/2018)

Atas kejadian tersebut kedua belah pihak saat ini telah melakukan perdamaian dan saling memaafkan satu sama lainnya.

“Baik oleh pribadi Kasi Intel dalam hal ini Bangga Andika Hutabarat dengan kasih Pidsus di hadapan Asisten Pengawasan Kejati Sulsel dan Kepala Kejaksaan Negeri Enrekang,” ungkap Salahuddin

Diinformasikan pula bahwa saat ini Bangga Andika Hutabarat telah mencabut laporan polisi atas laporan yang telah diberikan kepada pihak kepolisian.

Dijelaskannya bencana longsor terus terjadi memasuki musim penghujan periode ini. Frekuensi longsor terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan.

Jutaan masyarakat terpapar dari ancaman longsor dengan kemampuan mitigasi bencana yang masih minim. Akibatnya longsor sering menelan korban jiwa.

Sementara itu, Tim SAR gabungan dari BPBD Toba Samosir bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dari PT Inalum, PT Jasa Tirta, PT Badjra Daya, PT TPL, relawan lain dan masyarakat terus melakukan pencarian dan evakuasi korban.

Bupati dan Wakil Bupati Tobasa telah meninjau ke lokasi bencana. 5 unit alat berat dikerahkan untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban longsor.

Longsor terus terjadi cukup merata di beberapa wilayah di Indonesia. Tercatat sudah terjadi 430 kejadian bencana longsor di Indonesia sejak 1/1/2018 hingga 13/12/2018. Dampak yang ditimbulkan 129 orang meninggal dan hilang, 115 orang luka-luka, 37.933 orang mengungsi dan terdampak, dan 1.948 rumah rusak.

Diperkirakan bencana longsor akan terus meningkat seiring meningkatkan curah hujan. Puncak hujan periode ini sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada Januari-Februari 2019 mendatang.

Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada. Prediksi daerah rawan longsor bulanan di seluruh Indonesia dapat dilihat pada website PVMBG, bahkan hingga tingkat kecamatan dengan tingkat bahayanya dari rendah, sedang dan tinggi. BPBD, aparat lain dan masyarakat dapat menggunakan peta tersebut sebagai rujukan untuk meningkatkan sosialisasi dan kewaspadaannya.

Mitigasi bencana longsor, baik struktural dan non struktural masih perlu ditingkatkan. Sistem peringatan dini longsor masih sangat terbatas jumlahnya. Hanya sekitar 300-400 unit yang ada di daerah rawan longsor, sementara kebutuhannya lebih dari ratusan ribu unit. Terbatasnya anggaran baik APBN dan APBD menyebabkan belum semua daerah rawan longsor memiliki peringatan dini longsor. Peran dunia usaha dan BUMN/BUMD juga masih sangat minim membantu pengadaaan alat ini di daerah operasinya. Begitu juga sosialisasi masyarakat mengenai antisipasi longsor juga masih perlu terus ditingkatkan.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: