NUSANEWS - Polrestabes Bandung terus menyelidiki penyebab kematian Eril Arioristanto Dardak. Namun, Polisi masih belum dapat mengetahui apa penyebabnya.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Irman Sugema menyatakan, bahwa Polisi kesulitan untuk mengetahui penyebab meninggalnya Eril, karena pihak keluarga menolak untuk dilakukannya autopsi.
“Pihak keluarga menolak autopsi, itu yang menyebabkan kita tidak mengetahui apa penyebab kematiannya,” terang Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema, di Polrestabes Bandung, Kamis (13/12).
Kombes Irman menegaskan, bahwa kuat dugaan, Eril bukan merupakan korban pembunuhan.
“Bukan pembunuhan dugaan kita, hal itu dikuatkan dengan beberapa fakta hasil olah tempat korban ditemukan,” terangnya.
Hasil utama yang ada di lokasi, yakni tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh fisik Eril.
“Hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Hal itu dikuatkan dengan pemeriksaan di Rumah Sakit,” jelasnya.
Kondisi kamar korban sendiri, dalam keadaan terkunci dari dalam.
“Dikunci dari dalam, tidak ada akses masuk lainnya untuk dapat ke kamar Eril. Hasil olah tempat kejadian, juga mendapatkan beberapa petunjuk lainnya. Polisi temukan ada tabung helium,” paparnya.
Saat ditanya soal tabung helium tersebut, Kapolrestabes Kombes Irman menjelaskan, saat ditemukan pertama kali, tabung tersebut terhubung dengan selang ke bagian kepala korban.
“Pada saat ditemukan tabung itu, ada sambungan selang ke dalam plastik yang di gunakan sebagain ke kepala korban,” paparnya.
Untuk itu, tim Puslabfor Mabes Polri akan diturunkan menyelidiki kematian Eril Arioristanto Dardak.
SUMBER
