
NUSANEWS - Kabar menggemparkan datang dari sebuah wisata pulau seks baru-baru ini menjadi sorotan dunia. Ini menjadi heboh karena banyak pemberitaan mengenai bocornya lokasi yang menjadi lokasi yang menjadi destinasi festival ini.
Pada artikel yang diterbitkan laman Dailymail, sebuah laporan menyebutkan bahwa lokasinya adalah di negara Trinidad & Tobago. Akan tetapi ketika dikonfirmasi, negara tersebut tidak tahu menahu mengenai kebenaran soal pemebritaan ini.
Tetapi, usai laporan ini banyak beredar dan diberitakan di media-media seluruh dunia, negara tersebut kini dalam kewaspadaan.
Melansir dari laman Sputnik News pada Jumat (14/12/2018), pemerintan Trinidad & Tobago kini melayangkan pernyataan dan berjanji menutup wisata kontroversial ini.
Bahkan sudah ada sekitar 50 pria telah membayar ratusan juta rupiah untuk tiker ke tempat liburan pribadi. Di mana mereka dijanjikan wanita dan obat-obatan tanpa batas.
Saat ini pemerintah Trinidad & Tobago menghalangi rencana mereka, bahkan tidak hanya berencana menutup acara, pemerintah juga akan melakukan tindakan tegas.
Para pemegang tiket bisa dideportasi segera setelah mereka tiba di bandara Internasional Piarco di Trindad. Komisaris polisi Trinidad dan Tobago mengatakan para petugas sedang ‘ekstra waspada’ dan berjanji untuk ‘bertindak cepat’ segera setelah mereka menunjukkan lokasi acara.
Juga dikatakan prostitusi dan penggunaan narkoba adalah ilegal di negara itu. Karena hal itulah Menteri Keamanan Nasional Trinidad dan Tobago Stuart Young telah berjanji untuk menutup festival.
Selain itu, Komisaris Polisi Gary Griffith bersikeras bahwa tidak ada izin diberikan untuk pesta ini. Tahun lalu, liburan ‘pulau seks’ pertama, yang direncanakan akan berlangsung di sebuah pulau pribadi di lepas Cartagena, Kolombia, juga memicu kemarahan dan diblokir oleh pemerintah negara Amerika Selatan.
Pada tahun ini, wisata ini dijadwalkan di sebuah pulau pribadi di Karibia yang terletak di Trinidad & Tobago, namun kini mendapat peringatan serius dari pemerintah.
SUMBER