logo
×

Sabtu, 20 April 2019

Bupati Nias Selatan Marah Besar: Kenapa Bisa Lolos 62 TPS Fotokopi Semua?

Bupati Nias Selatan Marah Besar: Kenapa Bisa Lolos 62 TPS Fotokopi Semua?

NUSANEWS - Bupati Nias Selatan Hilarius Duha tak hanya memarahi lima komisioner KPU layaknya anak kecil. Ia juga melabrak Ketua Bawaslu Nias Selatan, Pilipus F Sarumaha.

Hilarius yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Gudang Logistik KPU Nias Selatan terlibat perdebatan panas dengan Pilipus.

Hilarius emosi lantaran Pilipus mengatakan bahwa bupati tidak punya kewenangan untuk mempertanyakan masalah itu.

Sebaliknya, Hilarius menuding Bawaslu tidak melakukan pengawasan dengan baik, sehingga banyak formulir C1 di dalam kotak suara tidak berhologram dan hanya fotokopian.

“Mengapa Anda tidak awasi? Mengapa bisa lolos 62 TPS fotokopi semua?,” tanya Hilarius.

Pilipus kemudian bertanya balik kepada Hilarius, apakah dia mempertanyakan masalah itu dalam kapasitasnya sebagai bupati atau warga biasa.

“Saya sekarang mau nanya kepada mereka, kemana yang ada hologramnya,” jawab Hilarius.

Politisi PDI Perjuangan itu kemudian meminta anak buahnya untuk terus merekam suasana di dalam ruangan.

Sementara Pilipus tampak berkonsultasi dengan beberapa orang, apakah bupati Nias Selatan bisa diperbolehkan masuk ke dalam gudang penyimpanan losgitik Pemilu 2019.

“Ada apa ini? Ada apa ini permainan ini. Malah Panwasnya melarang cek. Direkam tadi ya, mengapa Panwasnya melarang dicek. Siapa kamu?,” kata Hilarius sebelum masuk ke dalam gudang penyimpanan logistik KPU.

Bupati Nias Selatan, Hilarius Duha

Setelah memeriksa gudang penyimpanan logistik, Hilarius langsung memberikan keterangan pers. Ia mengaku marah besar setelah menemukan C1 asli tidak dibagikan.

“Ternyata saya temukan C1 tidak dibagikan di dapil I di kotaknya. Setelah saya tanyakan, malah Ketua Bawaslu mengatakan ‘apa urusan Anda’? Saya katakan, saya bantu Anda, mengapa kalian tidak awasi?,” katanya.

Mantan Kasubdit Cyber Crime Polda Metro Jaya itu curiga ada permainan antara KPU dan Bawaslu, sehingga C1 asli tidak dibagikan.

“Mengapa C1 itu tidak dikirim di dapil I, mengapa fotokopi, mengapa bisa lolos? Tentu kan ada di pengawasan ini,” kata mantan perwira polisi berpangkat AKBP itu.

Hilarius menyebut C1 yang ada di dalam kotak suara itu fotokopi. Sebab, C1 asli masih di gudang logistik KPU.

“Saya malah curiga ini. Saya sebagai kepala daerah dan sebagai warga, saya curiga ada apa Ketua Bawaslu melarang (mengecek). Kenyataannya ditemukan beberapa C1 di Dapil I adalah fotokopi,” tegasnya.

Hilarius menyatakan akan memberikan teguran kepada Bawaslu Nias Selatan dan melaporkannya ke Bawaslu Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

“Kita berikan teguran. Ya, nanti saya akan laporkan kepada Bawaslu provinsi, Bawaslu pusat,” tandas Hilarius.

Berikut video Bupati Nias Selatan berdebat dengan Ketua Bawaslu Kabupaten Nias Selatan:


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: