logo
×

Minggu, 15 September 2019

Pilpres usai, PDIP dan Gerindra bakal mesra di Pilkada 2020

Pilpres usai, PDIP dan Gerindra bakal mesra di Pilkada 2020

DEMOKRASI.CO.ID - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak menutup kerja sama dengan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilkada 2020. Walau mereka berseteru dalam Pemilihan Presiden, kini mereka bisa mesra karena dipersatukan oleh kepentingan.

Menurut Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto tak menutup kemungkinan PDIP akan berkoalisi dengan Partai Gerindra dan PKS. Sebab, pertarungan calon kandidat dalam Pilkada 2020 memiliki karakter dan strategi yang berbeda di tiap daerah.

Bambang menjelaskan, mereka bisa saja berkawan dengan Gerindra, kadang-kadang berkawan dengan PKS. "Itu fakta lapangan sebelumnya sudah terjadi. Kans besarnya akan terjadi lagi, lah wong kondisi setiap tempat berbeda," kata Bambang di Kabupaten Sintang, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (14/9/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.

Pada Pemilu 2019, PDIP meraup 27 juta suara secara nasional, atau setara 19,33 persen dari total suara. Raupan ini menjadikan partai berlogo banteng itu nomor 1. Secara wilayah, PDIP unggul di 10 provinsi. Yakni Sumatra Utara, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, dan DKI Jakarta. Lima provinsi lain adalah Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Banten, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan Gerindra memperoleh 17,6 juta suara atau 12,57 persen dari total suara sah.




Pada 23 September 2020, akan digelar Pilkada serentak. Ada 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 27 kota yang akan memilih kepala daerah. PDIP menargetkan kemenangan 60 persen dalam Pilkada tersebut.

Pengurus Partai Gerindra di tingkat pusat, belum bersuara terkait rencana koalisi ini. Namun pengurus di daerah sudah mulai rangkul-rangkulan. Dua di antaranya yang akan menjadi tempat mesra PDIP dan Gerindra adalah Depok, Jawa Barat dan Tuban, Jawa Timur.

Di Tuban, dua partai ini kalah oleh dominasi PKB dan Golkar. Mereka akan bersatu melawan dominasi itu.

Di Depok, selama ini Gerindra berkoalisi dengan PKS. Namun untuk Pilkada 2020, mereka sudah pecah kongsi. Gerindra kecewa, karena tidak pernah dilibatkan dalam perumusan keputusan-keputusan selama hampir 5 tahun memimpin Kota Depok.

“Walaupun nama kami ada di pemerintah, tapi kami tidak pernah diajak memerintah,” kata Hamzah, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerindra Kota Depok, Selasa, (3/9/2019) seperti dipetik dari Tempo.co.

PDIP dan Gerindra, bersama Golkar, Demokrat, PPP, dan PAN bersatu melawan dominasi PKS. Mereka membentuk koalisi Depok Bangkit.

PDIP dan Gerindra adalah musuh bebuyutan dalam dua kali Pemilihan Presiden. Pada Pilpres 2014 dan 2019, keduanya memiliki calon presiden dan wakil presiden sendiri. [btg]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: