
DEMOKRASI.CO.ID - Kerusuhan di Wamena Papua yang menyebabkan 32 orang meninggal pada 23 September lalu diduga dilakukan oleh kelompok terorganisasi. Dugaan itu merupakan salah satu temuan Komisi Nasional (Komnas HAM) yang selama beberapa hari mengadakan investigasi.
Salah seorang korban tewas adalah tenaga medis bernama dr Soeko Marsetiyo, yang tewas dibakar oleh massa.
Insiden tersebut terjadi saat dr Soeko dalam perjalanan naik mobil di sekitar Pasir Putih (Mumi). Tiba-tiba dia dihadang oleh sekelompok orang. Tanpa rasa kasihan, dokter tersebut disiram bensin, lalu dibakar. Dokter Soeko berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke got. Namun, luka bakar yang diderita dokter lulusan Undip itu terlalu parah hingga tewas.
Para pendatang di Wamena yang selamat mengungsi di daerah-daerah yang aman.
Salah satu saksi korban, Bapak Sahrawi, asal Sampang Madura yang saat ini mengungsi di Timika menyampaikan jumlah korban tewas rusuh Wamena bisa mencapai ratusan.
Hal ini disampaikan Bapak Sahrawi dalam video yang diunggah oleh Azzam Izzul Haq, relawan kemanusiaan di Timika.
Jumlah korban meninggal dunia rusuh Wamena menurut penuturan saksi korban bisa lebih dari pemberitaan yg 'hanya' puluhan orang. Padahal korban bisa mencapai ratusan orang. Mereka ada yang tewas dibakar.
Simak penuturan Bapak Sahrawi, asal Sampang Madura yg saat ini mengungsi di Timika.
Jumlah korban meninggal dunia rusuh Wamena menurut penuturan saksi korban bisa lebih dari pemberitaan yg 'hanya' puluhan orang. Padahal korban bisa mencapai ratusan orang.— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) September 27, 2019
Simak penuturan Bapak Sahrawi, asal Sampang Madura yg saat ini mengungsi di Timika. pic.twitter.com/z3mvKBfz4l
Video tayangan full dengan durasi 12 menit saya upload pada kesempatan lain. Baterai sudah lemah kurang dari 3%.— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) September 27, 2019
Sampai larut malam ini beberapa saudara kita pengungsi terdampak rusuh di Wamena masih terjaga. Walau sudah jauh dari lokasi terdampak, namun trauma masih ada.— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) September 27, 2019
Doa dan dzikir menjadi hal yg utama. Karena tiada sesuatu terjadi kecuali adalah kehendak-Nya. pic.twitter.com/aVK58BzE4z
Kami telah menyediakan Higienis Kit, bahan makanan sebanyak 1 ton, pakaian, dapur umum dan kebutuhan lainnya bagi para pengungsi dari Wamena.— Azzam M Izzulhaq (@AzzamIzzulhaq) September 27, 2019
Semoga Allah ringankan beban mereka. Amin. pic.twitter.com/D0FVs4yiWp