logo
×

Selasa, 03 Desember 2019

Sidak Kereta Api Sulawesi, Said Didu: Proyek Pencitraan Berujung Mangkrak?

Sidak Kereta Api Sulawesi, Said Didu: Proyek Pencitraan Berujung Mangkrak?

DEMOKRASI.CO.ID - Proyek pembangunan transportasi kereta api pertama di Sulawesi ternyata tak kunjung rampung.

Bahkan penyelesaian proyek yang dibangga-banggakan Presiden Joko Widodo saat hendak mengakhiri periode pertamanya itu belum sampai 50 persen.

"Proyek kereta api Sulawesi akan jadi proyek mangkrak? Baru terbangun sekitar 40 km (30% tahap I Makassar-Parepare atau sekitar 0,03% Makassar-Manado)," tutur mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu di laman twitter pribadinya yang dikutio redaksi, Selasa (3/12).

Dalam unggahannya, ia juga menyertakan video inspeksi dadakan (Sidak) yang dilakukan di proyek lintas Sulawesi di daerah Tanete Rilau, Kabupaten Barru.

Video berdurasi 02.20 menit yang ia bagikan menjelaskan, proyek tersebut sempat dibangga-banggakan sebagai proyek kereta api pertama di luar Jawa Sumatera dengan ambisi akan selesai sebelum Pilpres 2019.

Ada beberapa kendala yang dijelaskan Said Didu. Pertama adalah masalah pembebasan lahan proyek sepanjang 150 km dari Makassar ke Parepare.

"Kereta ini dibangun di tengah-tengah, yakni di Barru yang panjangnya kira-kira baru 60 km (lahan) yang dipadatkan, tetapi relnya belum sampai 60 km dari panjang tahap pertama 150 km," jelasnya.

Hal lain yang menjadi krusial adalah kendala anggaran. Hal itu sesuai dengan prediksinya sejak awal pembangunan.

Perhitungan saya dari awal memang proyek ini belum layak secara ekonomi tapi digunakan sebagai pencitraan dan akhirnya mudah-mudahan proyek ini tidak mangkrak," paparnya.

"Saya yakin betul APBN sangat sulit membiayai proyek ini ke depan karena memang secara ekonomi belum dibutuhkan di Sulawesi. Apakah akan mengkrak? Tergantung kepada kebijakan-kebijakan dan sumber pembiayaan negara," tandasnya.(rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: