logo
×

Jumat, 17 Januari 2020

Surat Terbuka Untuk Presiden: Hidup Rakyat Kian Susah, Mohon Jangan Naikkan Elpiji-BPJS-Cukai Rokok

Surat Terbuka Untuk Presiden: Hidup Rakyat Kian Susah, Mohon Jangan Naikkan Elpiji-BPJS-Cukai Rokok

DEMOKRASI.CO.ID - Beban hidup yang semakin berat memberanikan aktivis '98 Ricky Tamba membuat suarat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo.

Ricky mengatakan, dengan hidup rakyat yang kian susah, dia memohon kepada Presdien untuk tidak mencabut subsidi gas, juga meminta kepala negara membatalkan rencana kenaikan BPJS dan cukai rokok.

Inilah surat terbuka penuh kasih untuk Presiden yang dikirim Ricky Tamba:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat siang dan salam sejahtera, semoga Pak Presiden Joko Widodo sehat dan sukses selalu beserta keluarga terkasih dalam berbagai tugas kenegaraan memimpin dan membangun NKRI tercinta.

Pak Presiden terkasih, sengaja adinda Ricky Tamba menulis surat terbuka ini mewakili curahan hati jutaan rakyat Indonesia, khususnya kami dari kalangan ekonomi menengah ke bawah yang kian bersedih hati dalam menjalani hidup dari hari ke hari.

Harga-harga kian melambung tinggi, nafkah penghidupan kian sulit dan kebutuhan hidup keluarga kami harus terus terpenuhi tak peduli apapun kondisinya.

Pak Presiden, kami paham bahwa situasi ekonomi global memang sedang mengalami pelemahan dan pelambatan, serta ancaman krisis bisa terjadi apabila para pemimpin dunia tak hati-hati bersikap.

Kami juga mengerti bahwa kondisi keuangan negara yang terealisasi dalam APBN sedang dalam kondisi defisit neraca perdagangan dan pembayaran. Hal yang pasti membuat Pak Presiden dan jajaran bidang ekonomi bisa 'pusing tujuh keliling' mencari solusi terbaik mengatasinya.

Sebagai warga negara yang baik, kami selalu setia membayar pajak saat membeli berbagai barang kebutuhan, juga tiap menerima gaji dan upah kerja. Ini bentuk kontribusi kecintaan kami kepada republik agar bisa membangun berbagai layanan umum dan sosial, yang pada akhirnya akan kami nikmati juga.

InsyaAllah semoga di periode kedua Pak Presiden, kami optimis bangsa kita akan lebih maju, adil dan makmur sesuai visi Indonesia Maju.

Pak Presiden yang terhormat, mengeluh pasti tidak akan menyelesaikan masalah. Tetapi izinkan kami untuk menyampaikan keberatan atas rencana mencabut subsidi gas 3 kilogram (gas melon, istilah populernya), juga atas rencana menaikkan biaya iuran BPJS Kesehatan dan cukai rokok.

Kalau saja kemampuan keuangan kami memadai, kami pasti akan mendukung rencana tersebut karena pasti bertujuan positif sebagai upaya memastikan pembangunan berjalan dengan lancar.

Secara pribadi, saya bukanlah pakar statistik apalagi paham soal ekonomi makro-mikro yang sangat rumit njelimet, hanya saja perasaan terdalam mengatakan bahwa bila berbagai kebijakan di atas tersebut dilakukan, akan berdampak pada menurunnya kualitas kehidupan keluarga kami.

Sebagai contoh bila harga gas, BPJS dan rokok naik, maka kami akan terpaksa merubah menu makan dan gizi anak-anak, menghemat beli baju, peralatan sekolah anak dan kebutuhan lainnya, hingga menyetop berbagai kegiatan rekreasi keluarga walau yang murah meriah sekalipun.
Pak Presiden yang kami banggakan, perkenankan kami memohon kepada Bapak agar mengambil opsi kebijakan ekonomi lain yang lebih inovatif dan kreatif, daripada mengambil kebijakan tak populis yang membuat rakyat murung dan resah.

Banyak hal produktif lain yang bisa disegerakan, seperti menyita aset para koruptor, menekan biaya belanja rutin para pejabat yang tak efektif, meningkatkan ekspor barang produksi Indonesia untuk meningkatkan pendapatan negara, mengurangi impor pangan yang bisa merugikan kaum petani lokal serta banyak upaya nasionalistik lainnya.

Izin lapor Pak Presiden, hidup rakyat kian susah, mohon tak cabut subsidi gas, juga batalkan rencana kenaikan BPJS dan cukai rokok.

Kami selalu mendoakan agar Pak Presiden diberkahi kebijaksanaan dari Allah SWT Tuhan YME. Mohon dengarkan jeritan kami, yang murni tanpa kepentingan politik apapun, hanya berlandaskan situasi kondisi kekinian kantong kami, Pak.

Jangan dengarkan para pembisik yang hendak membuat Pak Presiden blunder dan menyengsarakan rakyat. Mendengar suara rakyat adalah mendengarkan suara Tuhan, karena agama apapun pasti mengajarkan sebaik-baiknya pemimpin adalah yang memberikan keteladanan dan menyejahterakan rakyatnya.

Demikian surat terbuka penuh kasih dari adinda Ricky Tamba untuk Pak Presiden Joko Widodo. Mohon maaf bila ada kata dan kalimat yang dirasa tak pas di hati Pak Presiden saat membaca surat ini.

Semoga Jumat barokah memberikan kehangatan dan kedamaian untuk kita semua. Selamat bertugas majukan bangsa sejahterakan rakyat, Pak Presiden. Demi Merah Putih, NKRI, Pancasila menuju Indonesia maju, adil dan makmur. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 17 Januari 2020.

Ricky Tamba, SE
Aktivis '98..
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: