logo
×

Rabu, 18 Maret 2020

Banyak Guru Bingung Bagaimana Mengajar Siswanya yang Ada di Rumah

Banyak Guru Bingung Bagaimana Mengajar Siswanya yang Ada di Rumah

DEMOKRASI.CO.ID - Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim mengungkap fakta tentang kebingungan para guru bagaimana mengajar siswanya yang ada di rumah masing-masing.

Lucunya lagi, siswanya diliburkan, gurunya disuruh tetap masuk sekolah tetapi tak tahu harus bikin apa di sekolah.

“Mereka pun berkumpul dan akhirnya jika salah satu dari mereka terpapar Corona maka mungkin saja yang lain pun sesama guru akan terpapar,” kata Ramli dalam pesan elektroniknya, Rabu (18/3/2020).

Ramli menyebutkan, seorang guru di Jakarta mengaku bingung harus bikin apa dan menganggap libur ini tidak efektif untuk pembelajaran.

Bahkan beberapa daerah mengarahkan guru dan siswa belajar online dengan mengirimkan penugasan seperti memberikan PR kepada anak didik mereka.

“Ternyata keberadaan virus Corona telah membuka mata kita betapa pendidikan kita gagap menghadapi kondisi seperti ini. Padahal dalam 10 tahun terakhir IGI tidak henti-hentinya melakukan upaya digitalisasi sekolah dan sangat intens dalam 3 tahun terakhir,” tuturnya.

Ramli melanjutkan, segala hal diberikan kepada guru termasuk bagaimana mereka mengelola kelas dari jauh. Dan, ketika virus corona menyerang Indonesia, bekal itu pun ternyata bermanfaat.

Guru-guru IGI betul-betul memanfaatkan teknologi, tetap melakukan pembelajaran jarak jauh dengan siswanya menggunakan media apapun yang mereka miliki.

“Lucunya negeri ini, siswanya libur gurunya malah disuruh ke sekolah. Ampun, makanya mas, daeng, uda, ambo, kang, abang guru semuanya, ikut dong pelatihan-pelatihan IGI,” seru Ramli.

Ini baru terasa sekarang karena tidak mau ikut berlatih. Ramli mengatakan, sebagian besar guru DKI malah tergolong paling malas berlatih padahal pendapatannya berkali lipat dibanding provinsi lain.

“Kawan-kawan IGI DKI itu luar biasa bergerak dengan STST-nya, bahkan mendapat penghargaan dari Gubernur DKI. Namun, yang malas tetap saja mayoritas, mengorbankan Sabtu dan Minggu-nya sekali sebulan saja pelitnya luar biasa,” kritik Ramli. [ps]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: