DEMOKRASI.CO.ID - Masalah kemiskinan di DKI Jakarta menjadi sorotan penting bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies mengatakan memberikan bantuan bukanlah cara yang tepat untuk menurunkan kemiskinan dan ketimpangan sosial di Ibukota Indonesia tersebut.
Dilansir dari detik.com Anies mengungkapkan hal yang bisa dilakukan adalah meningkatkan produktivitas dan penciptaan lapangan kerja dan hal tersebut kini sedang dioptimalkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Pendekatan yang ingin kita dorong di Jakarta di dalam membereskan masalah ketimpangan dan kemiskinan bukan dengan semata-mata subsidi-subsidi, tapi justru dengan membawa mereka ke pasar," kata Anies di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis 5 Maret 2020
Anies juga menjelaskan Pemprov DKI memiliki program Jakpreneur untuk menciptakan wirausaha baru. Kata dia dalam dua tahun terakhir ada 111 ribu pengusaha yang terlibat dalam program ini.
"Dengan cara itu kita bisa menanggulangi masalah kemiskinan dan ketimpangan, itu bukan dengan pemerintah memberikan bantuan tapi dengan pemerintah membawa ke pasar. Begitu mereka ke dalam pasar, maka bila pasarnya tumbuh mereka juga ikut merasakan pertumbuhan," kata Anies.
Lebih dari itu, Anies menambahkan, angka kemiskinan di Jakarta pada tahun 2019 merupakan yang terendah dalam 5 tahun terakhir. Dirinya optimistis tingkat kemiskinan di ibu kota akan terus menurunkan dengan cara tersebut.
"Dan alhamdulillah tahun 2019 kemarin angka kemiskinan kita ini terendah 5 tahun. Dan terendah di seluruh Indonesia. Kita turun dari angka 3,42 kita berharap nanti akan turun lagi dan angka ini sudah sangat rendah. Kita berharap dengan adanya kegiatan ekonomi yang meningkat angka kemiskinan turun," tuturnya.
