DEMOKRASI.CO.ID - Kepastian tidak adanya kasus warga terjangkit virus corona di dalam negeri dari pemerintah tidak dipercaya politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bukhori Yusuf.
Menurutnya, bisa saja pemerintah tidak pandai mendeteksi virus sehingga Indonesia berstatus tanpa kasus Corona.
Demikian disampaikan Bukhori Yusuf dalam diskusi bertajuk ‘Corona, Kita Imun atau Melamun’, di Upnormal Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020).
“Apakah betul bahwa negara (Indonesia) masih zero (terjangkit corona) atau kemudian sebenarnya negara tidak cepat menanggap satu gejala?” tutur dia.
Ada sejumlah alasan yang mendasari keraguanna itu. Salah satunya adalah larangan jamaah umrah Indonesia masuk ke Arab Saudi, berbarengan dengan sejumlah negara lain.
Bahkan, pemerintah Arab Saudi memberlakukan kebijakan ketat terhadap jamaah umrah tanah air dengan memulangkan sejumlah jamaah yang telah tiba di negara tersebut.
Langkah tegar Ara Saudi itu, jelasnya, menunjukkan bahwa negara itu khawatir jamaah Indonesia membawa masuk corona ke Arab Saudi.
“Sehingga menyamakan kondisi di Indonesia dengan di negara lain (yang sudah terjangkit corona),” terangnya.
Di sisi lain, penyebaran virus yang bermula di Wuhan, Provinsi Hubei, China itu menyebar sangat cepat.
Bahkan di sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Australia.
Dalam catatan yang dimilikinya, kasus penyebaran virus corona telah terjadi di 60 negara.
“Saya kira kami ingin pemerintah agar lebih cermat dan hati-hati serta transparan kepada publik,” sambungnya.
Karena itu, anak buah Sohibul Iman ini meminta pemerintah lebih teliti dan transparan dalam menanggapi penyebaran virus yang membuat manusia seperti zombie itu.
“Jangan sampai sudah mewabah baru bergerak,” ingatnya.
Kendati demikian, dirinya membantah mendoakan Indonesia ikut terjangkit corona.
Sebaliknya, ia berharap tidak akan ditemukan sama sekali kasus terjangkit virus corona di Indonesia.
Saya sendiri berharap virus ini tidak ada di negara Indonesia,” tutup Bukhori.
