DEMOKRASI.CO.ID - Sejumlah wartawan yang pernah berkontak dengan Menhub Budi Karya Sumadi, yang positif COVID19, diminta untuk memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan virus corona. Salah satu rumah sakit yang menjadi tujuan wartawan untuk memeriksakan diri yakni RS Persahabatan.
Namun, ternyata pemeriksaan itu tidak bisa dilakukan pada Minggu (15/3). Pihak rumah sakit meminta jurnalis untuk kembali esok hari.
Pantauan kumparan di rumah sakit, para pewarta yang datang sejak pagi itu sempat diminta untuk mengisi form terkait sakit yang diderita serta riwayat perjalanan dan kontak dengan pasien positif Corona. Namun, usia pengisian form tersebut, tidak ada dokter yang memeriksa keadaan mereka. Wartawan dari berbagai media itu memilih untuk menunggu di depan gedung IGD.
Sekitar pukul 13.30 WIB pihak rumah sakit akhirnya membuat tindakan. Para wartawan yang ingin tes kesehatan diminta untuk masuk ke ruang humas. Namun, kali ini pun bukanlah pemeriksaan medis.
Salah seorang wartawan Media Indonesia Iqbal Al Machmudi mengatakan wartawan yang akan diperiksa hanya diminta mengisi daftar hadir. Ia mengatakan petugas menyuruhnya pulang dan kembali pada Senin (16/3).
"Tadi pemeriksaannya cuma ngisi kontak yang bisa dihubungi. Cek suhu tubuh doang juga enggak ada. Jadi besok baru akan dihubungi. Tapi waktunya (pemeriksaan) belum ditentukan kapan," kata Iqbal di RS Persahabatan, Minggu (15/3).
Iqbal sendiri bertemu dengan Budi saat meliput kegiatan MoU IPC dengan Port Rotterdam pada Rabu (11/3). Ia berinisiatif memeriksakan dirinya karena waktu pertemuan masuk dalam 14 hari sebelum Budi dinyatakan positif virus corona.
Wartawan lainnya Anang Purwanto mengungkapkan hal yang sama dengan Iqbal. Wartawan radio MNC Trijaya yang biasa bertugas di komplek istana kepresidenan itu memilih pulang setelah tidak dapat menjalani tes kesehatan di rumah sakit tersebut.
"Enggak diperiksa, cuma didata. Disuruh pulang karena mereka masih mempersiapkan alat," kata Anang.
Menhub Budi Karya Sumadi dinyatakan positif COVID19 pada Sabtu (14/3). Ia menjadi kasus 76. Orang-orang yang pernah berkontak langsung dengannya diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, diantaranya wartawan dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju. Pasalnya Budi sempat menghadiri rapat terbatas bersama para menteri lainnya.(kp)
