DEMOKRASI.CO.ID - Pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) cukup menguras tenaga rakyat Indonesia di tengah pandemik Covid-19 yang belum melandai.
Perdebatan mengenai pembahasan RUU ini terjadi mulai dari tidak dimasukkannya TAP MPRS soal pelarangan ajaran komunisme dalam konsideran hingga urgensi RUU tersebut dibahas.
Hal senada dipertanyakan oleh Staf Pribadi Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ossy Dermawan. Dia merasa aneh pembahasan RUU HIP seperti dikebut, padahal virus corona masih jadi ancaman nyata bagi negeri ini.
“Apa urgensi pembahasan RUU HIP saat ini padahal tantangan negara yang di depan mata adalah masalah Covid-19. Dunia baru pasca Covid-19,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Selasa (16/6).
Kepala Badan Komunikasi dan Staategi (Bakomstra) DPP Partai Demokrat ini juga mempertanyakan dugaannya mengenai siapa yang berada di balik RUU HIP.
Pertanyaan tersebut muncul lantaran saat ini tidak ada masalah keamanan berarti yang merongrong Pancasila.
“RUU HIP ini titipan siapa? Apa ada yang “insecure” dengan konsep Pancasila 18 Agustus 1945 hasil kompromi dari para tokoh bangsa dulu?” demikian Ossy Dermawan. (Rmol)