DEMOKRASI.CO.ID - Belum lama ini, salah seorang pasien Covid-19 membeberkan biaya yang harus ia keluarkan selama perawatan. Juno, melalui akun Twitternya pada Selasa (9/6/2020) membagikan pengalammnya dalam sebuah utas.
Dalam utasnya tersebut, Juno membagian foto tagihan biaya Covid-19 yang harus ia keluarkan selama perawatan. Untuk biaya tagihan selama 9 hari, ia ditagih kurang lebih Rp 33.794.977.
"Ini aja biayanya cuma atas kamar rawat (isolasi) 9 hari, obat-obatan, lab thorax sama darah, visit dokter, udah. Enggak ada tindakan yang gimana-gimana karena puji Tuhan gue enggak sampai sesak napas," tambah Juno.
Menurutnya, biaya akan semakin mahal jika ia membutuhkan tindakan lain seperti ventilator.
"Nah ini juga belum perawatan paska pulang dari Wisma Atlet. Gue dirawat lagi buat ngamanin beberapa keluhan-keluhan yang bikin hidup gue ribet. Biayanya? 36 juta sendiri. So, total gue udah ngabisin 70 juta (untuk perawatan Covid-19)," tulis Juno.
Juno menegaskan, bahwa pemerintah juga menyediakan fasilitas gratis di rumah sakit rujukan. Namun akan sulit masuk karena tetap harus didukung diagnosa medis.
Ia juga menyatakan, jika perawatan di Wisma Atlet tidak dikenakan biaya. Sementara itu, biaya yang ia keluarkan selama perawatan di RS swasta telah ditanggung oleh asuransi pribadi.
Unggahannya tersebut mendapatkan respon yang cukup banyak dari warganet di twitter. Salah satu netizen, @okyisokay juga turut mengunggah foto biaya pasien Covid-19.
Dalam foto yang diunggahnya tersebut, pengunggah menuturkan gambar tersebut merupakan bukti tagihan atau pembayaran perawatan pasien Covid-19. Dalam bukti pembyaran tersebut menunjukkan keterangan perawatan dilaksanakan di Rumah Sakit Siloam Kelapa Dua.
"Saya dikirimi contoh lain soal biaya pasien c-19. Hal-hal kaya gini ga permisi dulu, ga wa dulu, kalau sudah terjadi bisa apa," ujar @okyisokay.
Dalam foto unggahannya, menunjukkan total biaya tagihan perawatan pasien Covid-19 selama 57 hari sebesar Rp 294. 317.300. Salah satu warganet yang turut berkomentar bahkan lebih ikhlas untuk meninggal dunia dibandingkan membebani keluarga.
"Kalo itu terjadi sm gue (amit-amit) lebih baik ikhlas meninggal aja lah kalo gitu daripada nyusahin keluarga sekitar," kata @deryfajriin.[sc]
