logo
×

Kamis, 09 Juli 2020

Jokowi Menilai Kerja Menterinya Kaya Orang Lagi Cuti

Jokowi Menilai Kerja Menterinya Kaya Orang Lagi Cuti

DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi)‎ kembali mengingatkan para menterinya. Karena di masa pandemi virus Korona atau Covid-19 ini, semua harus bekerja lebih keras lagi.

‎”Kita tahu semuanya, bahwa dunia sedang krisis. Krisis kesehatan, krisis ekonomi, 215 negara mengalami hal yang sama. Termasuk kita,” ujar Jokowi saat memimpin rapat, Selasa (7/7/2020) yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi meminta para menterinya bekerja lebih cepat. Karena situasi yang dihadapi saat ini bukanlah hal yang biasa saja.

“‎Saya minta kita memiliki sense of crisis yang sama. Jangan sampai tiga bulan yang lalu kita menyampaikan bekerja dari rumah, work form home. Tapi yang saya lihat ini kayak cuti malahan. Padahal pada kondisi krisis kita harusnya kerja lebih keras lagi,” katanya.

“Jangan kerja biasa-biasa saja. Kerja lebih keras, dan kerja lebih cepat. Itu yang saya inginkan pada saat kondisi seperti ini. Membuat permen yang biasanya dua minggu, sekarang harus sehari selesai. Buat PP yang biasanya sebulan ya dua hari selesai. itu loh yang saya inginkan,” tambhanya.

Begitupun dengan segala hal. Semuanya harus dilakukan cepat. Karena tidak bisa situasi yang sedang genting saat pandemi ini. Namun kerja menteri malah biasa-biasa saja.

“Dari ordinary, pindah chanel ke extraordinary. Dari cara-cara yang sebelumnya rumit, ganti chanel ke cara-cara yang cepat dan sederhana. Dari cara yang SOP normal, kita harus ganti chanel ke SOP yang shortcut. SOP yang smart-shortcut,” ungkapnya.

Jokowi juga sempat melakukan komunikasi dengan beberapa kepala negara negara tetangga. Semuanya mengungkapkan sama. Bahwa ekonomi di tengah pandemi virus Korona ini akan memburuk.

“Karena saya merasakan ini mengerikan loh. Bukan hal yang biasa, ini mengerikan. Kepala negara yang saya telpon, hampir semua mengatakan hal yang sama. Dari waktu ke waktu prediksi ekonomi dunia juga tidak semakin baik, semakin buruk,” tuturnya. (jpc/pojoksulsel)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: