
DEMOKRASI.CO.ID - Perekonomian Indonesia diyakini akan lebih baik dengan kembali tumbuh positif pada tahun 2021.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan ekonomi RI akan berada di level 4,5 hingga 5,5 persen.
Dijelaskan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo, penanganan pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan baik hingga mencapai pertumbuhan setidaknya dilevel 0 persen sudah menjadi awal yang baik untuk memulai tren yang positif.
“Target 2021 sangat tergantung pada realisasi 2020,” katanya.
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, investasi, dan kinerja ekspor. Karena itu, pemerintah akan terus mendorong konsumsi rumah tangga hingga akhir tahun.
Lebih lanjut disampaikan, dalam mendongkrak konsumsi rumah tangga, pemerintah menggunakan skenario pelebaran jaring bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19.
Selain itu, kementerian sendiri juga terus mendorong penyerapan anggaran di kementerian, lembaga negara, maupun pemerintah daerah (Pemda).
Seperti diketahui, pemerintah telah menyalurkan bantuan tunai dan non-tunai senilai Rp 72 triliun untuk 118 juta penduduk. Apalagi, pemerintah juga akan mencairkan bantuan untuk 15,7 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.
Ditambahkan, jika perekonomian telah berjalan kondisif maka akan datang investasi masuk dari berbagai negara melalui proyek industri. Salah satunya, Indonesia memiliki kawasan-kawasan industri baru seperti Batang di Jawa Tengah dan Subang di Jawa Barat.