logo
×

Jumat, 21 Agustus 2020

KITA Ingin Tokoh Bangsa Berjiwa Negarawan, Bukan Haus Kekuasaan

KITA Ingin Tokoh Bangsa Berjiwa Negarawan, Bukan Haus Kekuasaan

DEMOKRASI.CO.ID - Sehari setelah deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), giliran Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) dideklarasikan.

Gerakan tersebut dideklrasikan sejumlah tokoh mantan relawan Jokowi-Amin di Pilpres 2019 lalu di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/8).

Turut juga sejumlah elemen masyarakat, ulama, habaib, elemen pesantren, budayawan serta politisi atas nama perseorangan sampai ulama non Islam.

KITA memiliki jargon “Tidak ada KAMI, Tidak ada KAMU, Yang ada KITA, KITA INDONESIA”.

Kordinator KITA, Maman Imanulhaq menegaskan, gerakan ini adalah gerakan moral dan kebudayaan.

“(Elemen masyarakat) gabung juga beberapa elemen budayawan dan pesantren dan habaib. Semua organ relawan Jokowi Amin gabung mengambil peran dalam gerakan KITA ini,” ungkapnya kepada RMOL, Kamis (20/8/2020).

“Beberapa politisi tapi gak mengatasnamakan parpol, hadir sebagai individu. Sekali lagi, ini gerakan moral, gerakan kebudayaan,” lanjutnya, kepada RMOL.

Akan tetapi, mantan Direktur Relawan TKN Jokowi-Amin ini menegaskan bahwa KITA bukan gerakan untuk menandingi KAMI.

“Bukan tandingan (KAMI). Tapi sebagai politik kesadaran,” katanya.

“Indonesia milik kita. Jangan terus menyulut dendam keterbelahan. Kita butuh kebersamaan,” tegas Maman.

Maman menyatakan, KAMI sangat menghormati langkah sejumlah tokoh yang mendeklarasikan KAMI.

“Tapi pembelahan opini di saat kita butuh bekerjasama menghadapi pandemi jelas mengganjal spirit kebangsaan kita”, ucap Maman.

Saat ini, kata Maman, kritik yang konstruktif dan argumentatif dibutuhkan agar pemerintah lebih serius menghadapi pandemik Covid-19.

Bukan kritik yang sentimen yang terkesan menyerang personal.

“KITA ingin para tokoh bangsa ini berjiwa negarawan, bukan yang haus kekuasaan,” tegasnya.

“Apapun motifnya, jiwa kenegarawanan para tokoh sangat diperlukan untuk Indonesia saat ini,” ujar Maman.

Karena itu, KITA berharap agar para tokoh bangsa memberi semangat persatuan dan gagasan kebangsaan yang lebih konstruktif.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: