
DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule kembali mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo terkait dengan penyerapan anggaran Covid-19 yang belum maksimal.
Dalam pernyataan itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memarahi jajaranya lantaran minimnya realisasi anggaran corona yang baru terserap 20 persen dari total Rp 695 triliun.
Iwan menilai, Jokowi hanya bisa memarahi anak buahnya dalam menjalankan kebijakan, tanpa bisa memberikan solusi.
Menurutnya, hal tersebut sangat wajar bila dana penanganan corona tidak terserap dengan baik.
Demikian disampaikan oleh Iwan dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jakarta, Selasa (4/8/2020).
“Dana tersebut memang nyatanya tidak ada dan keberadaan dana itu sebatas koar-koar pemerintah,” ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga menyebutkan ada dana Rp 11 ribu triliun tentang nilai aset sejumlah WNI secara perorangan atau kelompok di luar negeri.
Namun, kata Iwan, faktanya hingga saat ini uang tersebut tidak pernah terbukti masuk ke tanah air dan Presiden Jokowi hanya koar koar saja.
“Jadi apanya yang mau diserap kalau uangnya tidak ada? Rp 11 ribu triliun itu kan hanya prank,” tambahnya.
“Minim serapan anggaran menunjukan tidak ada uang dan juga program tak jalan. Jelas tak akan ada perbaikan. Pak Jokowi, mundurlah,” pungkasnya.