DEMOKRASI.CO.ID - MUSISI Jerinx tampak santai merespon ramainya kabar dirinya dipolisikan akibat unggahanya yang menyebut Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kacung WHO.
Dia malah mempertanyakan ketersingguhan IDI gegara sebutan kacung itu.
“Arti kata KACUNG menurut KBBI apa ya?,” tulisnya, Selasa (4/8/2020).
Suami Nora Alexandra Philip ini malah terus mensosialisasian gerakan sosialnya untuk warga membutuhkan di tengah pandemi Covid dengan tagar yang masih cukup keras, diantaranya mendesak kembali hidup normal dan menolak rapid test.
“Kamu bisa dukung gerakan bagi pangan gratis di @twice_bar dgn membeli kaos #IBelieveInSitiFadilah (order ke @rickybilly50), #WorldHoaxOrganisatan & #WeFightForTrueNormal (ke @botel_torpedo), #BaliTolakRapid (ke @wahpino__) & #IndonesiaTolakRapid (ke @royparsua),” lanjutnya.
Jerinx sendiri didukung penuh oleh sang istri. “Sabar, hadapi dengan tenang, keep strong @jrxsid,” komen Nora.
Netizen lain juga mengomentari bahwa kacung itu berarti pesuruh atau pelayan, yang berarti IDI memang selalu ini berpatokan ke WHO, jadi tak seharusnya tak perlu membawa kasus ini ke ranah hukum ketika disebut kacung WHO. “Wajar aja kalau sesuai bahasa. Kalau disambung pesuruh WHO atau Pelayan WHO. Tidak ada kata kasarnya Bli,” komen seoran netizen.
Jerinx pun mengamini hal tersebut. “Makanya,” balasnya.
Pentolan band Superman Is Dead (SID) ini pun memastikan tidak goyah atas laporan IDI. “Apakah anda mulai goyah Bli atas laporan tersebut,” tanya @affandy690.
“Makin yakin, malah,” tegasnya.
Sebelumnya, diberitakan pemilik nama lengkap I Gede Ari Astina ini dilaporkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke Polda Bali, karena dianggap telah melakukan pencemaran nama baik lewat ujaran kebencian di media sosial.
Laporan ini tepatnya, saat Jerinx menyebut IDI adalah kacung Lembaga Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Itu diposting di akun media sosial Instagram pribadi @jrxsid.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Syamsi menjelaskan Jerinx menyebut IDI dan Rumah Sakit sebagai kacung WHO. “Itu melalui medsos Instagramnya,” kata Syamsi.
Dimana di akun Instagram pribadinya, musisi yang juga aktivis lingkungan tersebut menulis “Gara-gara bangga jadi kacung WHO, IDI dan Rumah sakit dengan seenaknya mewajibkan semua orang yang akan melahirkan tes Covid-19”.
Merasa dirugikan atas postingan itu, pihak IDI langsung melayangkan laporan ke Dit Reskrimsus Polda Bali, pada 16 Juni 2020 lalu.
