DEMOKRASI.CO.ID - Partai Masyumi kembali aktif setelah deklarasi resmi pada Sabtu (7/11/2020). Acara deklarasi partai bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar berharap Partai Masyumi reborn bisa memunculkan figur sentral agar bisa menarik simpati umat Islam.
“Kita sangat berharap Partai Masyumi baru ini memunculkan tokoh sentral, misalnya kalau bersedia KH Abdul Somad. Itu hebat, kalau beliau bersedia menjadi ketua umum Masyumi reborn,” kata Musni dikutip dari akun YouTube miliknya, Sabtu (7/11/2020).
Pakar sosiologi itu menilai sangat sulit sebuah partai, apalagi partai baru menarik dukungan jika tak ada figus sentralnya.
Dia memberikan contoh dua partai yang sempat berjaya berkat figur sentral yang ada. Misalnya Partai Hanura saat masih dipimpin Wiranto dan Partai Bintang Reformasi saat masiha da Zainuddin MZ.
Persoalan kedua yang juga harus diperhatikan Partai Masyumi adalah dana. Musni bilang, sangat sulit menjalankan program partai tanpa sokongan keungan yang memadai.
“Yang kedua tidak hanya figur sentral, tapi juga dana. Untuk kampanye butuh dana, tidak bisa sukses pencalonanya kalau tidak ada dana,” jelasnya.
Sebagai saran, Musni meminta Partai Masyumi dan Partai Ummat yang sudah dideklarasikan oleh Amien Rais bisa menyatu di Pemilu.
“Saya berharap partai ini bersinergi dengan Partai Ummat dalam Pemilu 2024, sehingga tampil dalam pemilu satu partai. Diharapkan dapat dukungan suara dan lolos dalam Ambang batas di DPR RI,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII) Taufik Hidayat, mengatakan, kebangkitan Masyumi ini didasari dengan kerinduan akan partai islam ideologi seperti Partai Masyumi masa lalu.
Adapun calon-calon Majelis Syuro di antaranya; mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, mantan Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban, Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain, Budayawan Ridwan Saidi, hingga Kiai Abdul Rosyid Syafei.